pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur...
TRANSCRIPT
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG
Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
i
Skripsi
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI
ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
Oleh: Al. Bramantyo Wibisono
NIM: 052214101
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. Tanggal 29 April 2010 Pembimbing II Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si. Tanggal 18 Mei 2010
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Fokus pada satu keinginan memungkinkan
pencapaian banyak keinginan. (Mario Teguh)
Semua pengetahuan yang saya miliki, orang lain
pun dapat memilikinya, tapi hati saya, hanyalah
milik saya (Wibi)
SkripSi ini kuperSembahkan bagi :
♥ Tuhan YME
♥ keluargaku tercinta
♥ Anisa kusumawardani
♥ teman – temanku
v
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI
ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
Alfonsus Bramantyo Wibisono
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang shampo Rejoice. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 di Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta yang pernah melihat dan menggunakan shampo Rejoice. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dan teknik pengambilannya dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi secara simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang, hal ini ditunjukan dari nilai Fhitung (6,567) > Ftabel (2,311). Secara parsial, variabel intensitas dan diskriminasi tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (t hitung < t tabel). Sedangkan variabel durasi (X2), eksposur dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang (t hitung > t tabel). Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 21,9%. Mempunyai arti variabel intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi mempengaruhi niat membeli ulang sebesar 21,9%.
vii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INTENSITY, DURATION, DISCRIMINATION, EXPOSURE AND RELEVANCE SHAMPOO REJOICE ADVERTISEMENT
TOWARDS THE INTENTION TO BUY BACK
Study Case of Student of Sanata Dharma Campus I, Mrican, Yogyakarta
Alfonsus BramantyoWibisono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research attempts to investigate the influence simultaneously and partially of intensity, duration, discrimination, exposure and relevance towards the intention to buy back rejoice shampoo. This research was conducted during the month of December 2009 until February 2010 at the University of Sanata Dharma Campus I, Mrican, Yogyakarta. The data was collected using questionnaires. The population in this research is Sanata Dharma Student Campus I, Mrican, Yogyakarta has ever seen and used the shampoo Rejoice. The samples used in this study were 100 respondents, and the technique of uptake by purposive sampling technique. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this study showed that the intensityf, duration, discrimination, exposure and relevance simultaneously influence the intention to buy again, this is shown by the value of F test (6.567)> Ftable (2.311 ). Partially, the intensity variable and discrimination had no effect on the intention to buy back (the t <t table). While the duration variable, exposure and relevance is partially influence on the intention to buy back (the t count> t table). The coefficient of determination (adjusted R square) of 21.9%. Has the meaning of variable intensity, duration, discrimination, exposure and relevance influencing the intention to buy back 21.9%.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Pengaruh Intensitas, Durasi, Diskriminasi, Eksposur dan Relevansi Iklan Shampo
Rejoice terhadap Niat Membeli Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi
ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
selama penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
ix
bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh
perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh responden Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican
yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi
data yang penulis butuhkan.
7. Bapak Alexander Sutedjo, Ibu Victoria Retnowati, mas Khrisna dan seluruh
keluarga yang saya sayangi dan hormati terima kasih atas dukungan, semangat
serta doa yang tidak ternilai harganya.
8. Adit, Bayu, endog, Komang, Titus, Tommi, Guruh, Reny, Riko dan teman-
teman yang lain, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya sehingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Anisa Kusumawardani yang selalu mendampingi, memberi semangat dan
dukungan dengan penuh cinta.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebukan satu-persatu.
.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHA ................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………. vi
ABSTRAK............................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................................. viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………………... xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………………………... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………………. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 3
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………… 5
A. Landasan Teori ……………………………………………………… 5
B. Penelitan-Penelitian Sebelumnya …………………………………… 26
C. Kerangka Konseptual Penelitian …………………………………..... 28
D. Hipotesis ……………………………………………………………. 29
xii
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………… 31
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 31
B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………... 31
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ……………………………………….. 32
D. Variabel Penelitian …………………………………………………. 32
E. Definisi Operasional…………………………………………………. 33
F. Populasi dan Sampel ………………………………………………... 36
G. Teknik Pengambilan Sampel ……………………………………….. 36
H. Sumber Data ……………………………………………………….. 37
I. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….... . 37
J. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………………. . 38
K. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 40
L. Asumsi Klasik………………………………………………………… 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………………. . 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………... . 55
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………………... 76
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. . 80
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 82
xiii
DAFTAR TABEL
V.1 Jenis Kelamin ……………………………………………………………. 56
V.2 Umur Responden…………………………………………………………. 56
V.3 Program Studi Responden ………………………………………………….. 57
V.4 Angkatan Responden ……………………………………………………… 58
V.5 Pendapatan Perbulan……………………………………………………... . 58
V.6 Lama menggunakan Shampo Rejoice ……………………………………. 59
V.7 Bentuk Shampo Rejoice yang digunakan ………………………………... 60
V.8 Hasil Uji Validitas Penelitian ………………………………………….…. 62
V.9 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian ………………………………………….. 64
V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ……………………………….. 65
V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ……………………………………. 68
V.12 Hasil Regresi Berganda …………………………………………………… 69
V.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ………………………………………….. 70
V.14 Hasil Uji F ………………………………………………………………… 71
V.15 Hasil Uji t …………………………………………………………………. 72
xiv
DAFTAR GAMBAR
II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ………………………………………. 28
IV.1 Produk Shampo Rejoice ……………………………………………..... 54
V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………………………….. 66
V.2 Gambar Histogram …………………………………………………….. 67
V.3 Gambar Normal Probability Plot …………………………………….... 68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Print out hasil olah data
Lampiran 3 Identitas Responden
Lampiran 4 Tabulasi Jawaban 100 Responden
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar masyarakat pada umumnya menginginkan suatu hal yang
serba cepat, mudah dan aman di dalam berbelanja. Keadaan ini dimanfaatkan oleh
kelompok produsen untuk membuat suatu produk dengan harga, kualitas dan
kemasan tertentu. Semakin banyak produk yang bervariasi saling bermunculan di
pasar, membuat para konsumen dituntut lebih selektif dalam memilih dan
membeli barang.
Untuk masa sekarang banyak sekali bermunculan barbagai macam produk
dikarenakan beberapa hal, antara lain karena barang tersebut lebih baik, lebih
murah ataupun karena selera. Seperti halnya juga dengan produk Shampo,
biasanya mereka membeli produk menurut selera masing-masing yang tentunya
sudah dipikirkan mengenai harga, kualitas dan kemasannya. Keadaan seperti ini
memang sering kali terjadi di masyarakat, karena produk Shampo mudah sekali
mendapatkannya. Hingga akhirnya perilaku para konsumen akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam setiap produk yang mereka inginkan.
Perilaku pembelian sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses
keputusan yang mendukung dan menyusun tindakan. Pengetahuan tentang
perilaku konsumen merupakan kunci dalam merancanakan suatu strategi promosi
1
yang baik. Konsumen merupakan asset perusahaan yang paling berharga sehingga
diperlukan usaha untuk menciptakan sekaligus menjaga ekuitas tersebut.
Keputusan pembelian karena adanya rangsangan lingkungan belanja yang
merupakan implikasi yang mendukung asumsi bahwa jasa layanan menyediakan
lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Konsumen beralih kepada iklan untuk mendapatkan sejumlah informasi.
Iklan memegang peranan penting dalam menyampaikan produk kepada konsumen
atau mengingatkan kepada konsumen akan pentingnya suatu produk. Selain itu
iklan juga memiliki fungsi-fungsi strategis dalam hal menciptakan produk
differensiasi terhadap produk-produk jenis lain terutama produk yang sejenis.
Iklan merupakan media promosi yang memiliki jangkauan luas karena
menekankan pada dua indera, yaitu penglihatan dan pendengaran. Iklan
merupakan media yang memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi
persepsi. Namun persepsi setiap orang berbeda-beda pada realitas yang sama. Hal
ini dikarenakan perbedaan perceptual selection, dimana kapasitas otak manusia
terbatas menyeleksi atau memperhatikan stimuli dan mengorganisasikan setiap
stimuli yang masuk dan karena perbedaan interprestasi seseorang dalam memberi
arti terhadap stimulus.
Oleh karena itu dengan berbagai alasan dan penjelasan yang telah
dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Intensitas, Durasi, Diskriminasi, Eksposur dan Relevansi Iklan
2
Shampo Rejoice terhadap Niat Membeli Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti sebagai berikut :
a. Apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi secara
simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang?
b. Apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, dan relevansi secara parsial
berpengaruh terhadap niat membeli ulang?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti memberi batasan-batasan masalah untuk
menghindari pembahasan yang meluas. Pembatasan masalah tersebut adalah :
a. Responden yang diteliti adalah Mahasiswa Sanata Dharma yang pernah
memakai dan melihat iklan shampo Rejoice sebanyak 100 orang.
b. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur
dan relevansi terhadap niat membeli ulang.
3
D. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka peneliti mengadakan
penelitian dengan tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan
relevansi berpengaruh secara simultan terhadap niat membeli ulang.
b. Untuk mengetahui apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan
relevansi berpengaruh secara parsial terhadap niat membeli ulang.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat
bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma serta sebagai sumber referensi
bagi mahasiswa khususnya dibidang studi manajemen.
b. Bagi teman-teman Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sarana untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga Mahasiswa dapat mengetahui
tentang pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi
terhadap niat membeli ulang.
c. Bagi Perusahaan
Sebagai evaluasi akan strategi promosi iklan sehingga dapat menciptakan
strategi iklan yanglebih efektif dalam penjualan shampo rejoice.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dimana
pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk
mendapatkan laba (Kotler dan Armstrong, 2003:7).
Menurut Boyd, Walker dan Larrece (2000:4) pemasaran adalah
suatu proses dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak-pihak lain dan
untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut Kotler dan Susanto (2000:11) pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sema lain.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang dilakukan
perusahaan yang juga merupakan usaha dasar untuk mencapai hasil
pertukaran yang diininkan oleh pasar.
5
Menurut Boyd dkk (2000:18), manajemen pemasaran adalah proses
mengenal, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan program-
program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan
distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan
tujuan bersama.
Banyak orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran adalah
mencari pelanggan yang cukup banyak untuk output perusahaan saat itu juga,
namun pandangan ini terlalu sempit. Perusahaan memiliki suatu tingkat
harapan permintaan atas produk-produknya. Pada suatu saat tertentu mungkin
saja tidak ada permintaan, permintaan memadai, permintaan tidak teratur atau
terlalu banyak permintaan dan manajemen pemasaran harus mencari tahu
untuk menghadapi permintaan yang berbada-beda.
B. Periklanan
1. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu dari variabel kegiatan promosi yang
sering dilakukan oleh perusahaan atau individu yang ditunjukan untuk
mencapai pasar.
Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar
diberbagai tempat dengan biaya tayang yang rendah. Iklan membuat penjual
dapat mengulang pesan berkali-kali, Juga membuat pembeli dapat menerima
6
dan membanding-bandingkan pesan yang disampaikan para pesaing. Iklan
juga amat ekspresif, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat
mendramatisasi produk melalui seni menggunakan gambar, hasil cetakan,
suara dan warna. Di satu pihak, iklan dapat digunakan untuk membangun citra
jangka panjang suatu produk. Dan dilain pihak, periklanan dapat
mendongkrak penjualan dengan cepat.
Pengambilan keputusan periklanan berkaitan dengan penetapan tujuan,
memutuskan seperti apakah pesan itu seharusnya dan bagaimana
menampilkannya, memilih jenis-jenis media dan sarana-sarana apa yang akan
digunakan dengan frekuensi apa, dan menganalisa keefektifan program
periklanan. Menurut beberapa ahli, periklanan dapat didefinisikan sebagai
berikut:
a. Periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan
sponsor untuk presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan,
barang, dan jasa (Sunarto, 2003:370).
b. Menurut Peter dan Olson (1999:181)
Iklan adalah penyajian informasi non personal tentang suatu produk,
merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.
7
c. Menurut Husein Umar (2002:35)
Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan
pribadi yang dibayar, mengenai gagasan barang atau jasa oleh sponsor
yang teridentifikasi.
2. Tujuan Periklanan
Tujuan iklan muncul dari analisis mendalam mengenai situasi
pemasaran sekarang. Menurut Kotler (2003:277) Tujuan iklan dapat
digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan,
membujuk, mengingatkan atau memperkuat.
a. Iklan Informatif
Iklan Informatif adalah iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan
kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk
yang sudah ada.
b. Iklan Persuasif
Iklan Persuasif adalah iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan
kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.
Sebagian iklan persuasif menggunakan iklan perbandingan (Comparative
advertising) yang melakukan perbandingan eksplisit antara ciri-ciri dua
merek atau lebih.
8
c. Iklan Pengingat
Iklan Pengingat adalah iklan yang dimaksudkan untuk merangsang
pembelian produk dan jasa kembali.
d. Iklan Penguatan
Iklan Penguatan adalah iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkan
pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
Tujuan iklan yang lain adalah berusaha mempengaruhi sikap dari
pemirsa sasaran terhadap merek berhadapan dengan merek-merek pesaing dan
merek subtitusi. Tujuan ini didasarkan pada usaha untuk membangun,
mengubah dan memperkuat kembali sikap konsumen terhadap karakteristik
yang menonjol (Larreche, 2000:76)
3. Fungsi-fungsi Periklanan
Beberapa fungsi periklanan antara lain :
a. Memberikan informasi
Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak baik tentang barangnya,
harganaya ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi
konsumen. Nilai yang berguna bagi periklanan tersebut dinamakan faedah
informasi.
9
b. Membujuk atau mempengaruhi
Periklanan sering juga tidak hanya memberi tahu saja tetapi juga bersifat
membujuk terutama pembeli-pembeli potensial dengan menyatakan
bahwa suatu produk adalah lebih baik dari produk lainnya.
c. Menciptakan kesan ( image )
Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai pesan tertentu tentang apa
yang diiklankan, dalam hal ini pemasang iklan selalu berusaha untuk
menciptakan iklan yang sebaik-baiknya, misal dengan menggunakan
warna, ilustrasi, bentuk, dan lay-out yang menarik.
d. Memuaskan keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberi
tahu lebih dahulu, bahkan juga ingin dibujuk untuk melakukan yang baik
bagi mereka atau bagi masyarakat. Jadi, periklanan merupakan suatu alat
yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa
pertukaran yang saling memuaskan.
e. Sebagai alat komunikasi
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara
penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secar
efisien dan efektif.
10
4. Memilih Pesan Iklan
Untuk menyusun strategi yang kreatif, pengiklan harus melewati
empat tahap berikut ini (Kotler, 2003:281) :
(1) Perencanaan Pesan
Pesan produk (tema, daya tarik) harus direncanakan atau diputuskan pada
saat konsep produk itu dikembangkan. Pesan produk mengungkapkan
manfaat-manfaat utama yang ditawarkan oleh merek.
(2) Evaluasi dan Seleksi Pesan
Pembuat iklan harus mengevaluasi berbagai pesan. Iklan yang baik
biasanya terfokus pada satu tawaran penjualan inti.
(3) Pelaksanaan Pesan
Pengiklan harus menyampaikan pesannya agar bisa menarik perhatian dan
minat khalayak sasaran. Orang-orang kreatif seharusnya menemuka gaya,
nada, kata-kata atau format yang tepat untuk menyampaikan pesan. Setiap
pesan dapat disampaikan dalam gaya dan penyampaian yang berbeda-beda
seperti: cuplikan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana, musikal, simbol
kepribadian.
(4) Kajian Tanggung jawab Sosial
Pengiklan dan agen-agen iklannya harus memastikan iklan mereka tidak
melampaui norma-norma sosial dan hukum, seperti: iklan tidak boleh
menyesatkan, iklan tidak boleh menipu, pengiklan tidak boleh membuat
11
pernyataan yang tidak benar, pengiklan harus berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan konsumennya.
5. Media Iklan
Media iklan yaitu sebagai komunikasi non pribadi melalui bermacam-
macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis, atau organisasi
nirlaba atau individu yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan
periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota
dari pemirsa tertentu.
Menurut Tjiptono (2002:243-246) secara umum media yang tersedia
dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar
ruangan dan media lini bawah.
Media cetak yaitu media yang statis mengutamakan pesan-pesan
dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun
hitam putih. Bentuk-bentuk iklan media cetak biasanya berupa iklan baris,
iklan display, suplemen, pariwara dan iklan layanan masyarakat.
Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya
bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran (contoh : televisi, radio, internet).
Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship,
iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara).
Media luar ruang yaitu media iklan yang biasanya dipasang ditempat-
tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat keramaian, atau di tempat-
12
tempat khusus lainnya, seperti didalam bis kota, gedung, pagar, tembok dan
sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baleho, poster,
spanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
Media lini bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan
yaitu pameran, direct mail, point of purchase, merchandising dan kalender.
C. Pembelian Ulang ( Repeat Buying )
Apabila konsumen pernah mengkonsumsi suatu produk dan memperoleh
kepuasan yang diinginkan, maka mereka akan membeli kembali produk yang
menurut mereka telah memberikan kepuasan yang sesuai keinginannya. Apapun
jenis produk yang dijual, perhatian pemasaran adalah pada bagaimana
meningkatkan kemungkinan pembelian ulang. Salah satu strategi yang digunakan
adalah dengan melakukan promosi melalui iklan, diharapkan konsumen membeli
merek yang sama berulang kali.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, definisi pembelian ulang terdiri
dari dua kata yaitu, pembelian dan ulang dimana pengertian pembelian adalah
proses, cara, atau perbuatan membeli, sedangkan definisi ulang adalah dilakukan
lebih dari satu kali. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelian
ulang ( repeat buying ) adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu
kali.
13
D. Produk
Dalam mengembangkan sebuah program dalam mencapai pasar yang
diinginkan maka sebuah perusahaan perlu merancang produk yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan pasar. Kebutuhan, keinginan dan
permintaan manusia memberikan kesan adanya produk untuk memenuhi
semuanya itu. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan.
Konsep produk tidak terbatas pada benda-benda fisik saja, segala sesuatu
yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan dapat dinamakan produk.Istilah
produk tampaknya kurang lazim pada saat-saat tertentu karenanya dapat diganti
dengan istilah pemuas (satisfier) atau tawaran (offer) yang semua itu
menggambarkan sesuatu yang bernilai bagi individu.
Produk sebagai salah satu elemen bauran pemasaran perlu didesain
dengan baik sehingga menarik dan merangsang konsumen untuk membeli dan
memiliki. Menurut Philip Kotler produk memiliki tiga tingkatan :
a) Produk inti (Core Product) yaitu manfaat dan jasa inti dari setiap produk yang
berguna bagi konsumen. Barang yang dijual dipasar bukan dalam bentuk fisik
melainkan manfaat yang terdapat dalam keseluruhan produk.
14
b) Produk berwujud (Actual Product) yaitu barang yang memiliki wujud atau
bentuk tertentu. Wujud produk memiliki beberapa karakteristik yaitu mutu,
gaya atau model, ciri-ciri, nama merek dan kemasan.
c) Produk yang disempurnakan (Augmented Product)
yaitu produk yang memiliki manfaat tambahan sehingga lebih berguna.
Beberapa atribut yang dianggap penting sebagai dasar pertimbangan bagi
konsumen untuk memiliki barang antara lain :
a) Mutu produk (Product quality) yaitu setiap produsen harus menetapkan
standar mutu tertentu bagi produknya.
b) Ciri-ciri produk (Product feature) yaitu produk yang memiliki ciri-ciri
tertentu, mempunyai peluang untuk memenangkan persaingan dengan produk
pesaing.
c) Gaya atau model produk yaitu model atau desain produk yang menarik dapat
menciptakan keunggulan dalam bersaing.
Klasifikasi produk menurut Kotler (1997: 54-56) dapat dilakukan atas berbagai
macam sudut pandang, berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya. Produk
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a) Barang tidak tahan lama (Nondurable goods) yaitu barang yang habis
dikonsumsi satu atau beberapa kali pemakaian. Contoh : sabun mandi,
shampoo.
15
b) Barang tahan lama (Durable goods) merupakan barang berwujud yang bias
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Contoh : alat-alat elektronik, mobil.
c) Jasa (Services) merupakan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Contoh : bengkel, salon, hotel.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk dapat diklasifikasikan berdasarkan
siapa konsumennya. Berdasarkan kriteria tersebut produk dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a) Barang konsumen (Consumers goods)
Barang konsumen merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir. Barang tersebut dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
(1). Convenience goods
Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi (sering), dibutuhkan dalam waktu segera dan
hanya memerlikan usaha yang minimum dalam pemilikan dan
pembeliannya. Convenience goods dapat dikelompokan menjadi tiga jenis,
yaitu :
(a). Staples yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin. Contoh :
shampoo, sabun mandi.
(b). Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan
terlebih dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Pada umumnya
impulse goods tersedia dan dipajang dibanyak tempat yang tersebar,
16
sehingga konsumen tidak perlu repot-repot mencarinya. Contoh :
permen, Koran.
(c). Emergency goods yaitu barang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa
konsumen sangat mendesak. Contoh : jas hujan dan payung pada
musim hujan.
(2). Shopping goods
Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif
yang tersedia. Contoh : alat-alat rumah tangga.
(3). Specialty goods
Specialty goods yaitu barang-barang yang memiliki karakteristik dan atau
identifikasi merek yang unik. Pada umumnya konsumen bersedia
melakukan usaha-usaha khusus untuk membelinya. Cirri-ciri dari barang
ini adalah barang-barang mewah dengan merek dan model khusus. Contoh
: pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal.
(4). Unsought goods
Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen ataupun kalau
sudah diketahui konsumen pada umumnya tidak dipikirkan untuk
membeli. Contoh : peti mati.
17
b) Barang Industri (Industrial goods)
Barang industri yaitu barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan untuk
keperluan lain, yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian
dijual kembali.
E. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen
terhadap suatu produk yang ditawarkan dipasar. Persepsi timbul karena
adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan menekan syaraf sensorik
seseorang, yaitu mengalirkan data melalui penglihatan, pendengaran,
penciuman, sentuhan dan rasa. Stimulus tersebut kemudian oleh konsumen
diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan dengan cara yang berbeda-beda
Persepsi didefinisikan sebagai proses mengorganisir dan
menggabungkan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri
sendiri. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga stimuli
yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut
(Kotler dan A.B Susanto, 2000:241).
Para pemasar tidak dapat mengendalikan persepsi orang lain tetapi
pemasar berusaha untuk mempengaruhi persepsi tersebut. Dengan
18
menggunakan periklanan sebagai media, pemasar mencoba untuk
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu perusahaan. Bagaimana
sebuah perusahaan mengampanyekan iklan dengan dasar tangung jawab sosial
terhadap masyarakat sekitar untuk mencoba meningkatkan citra mereka
dimata konsumen, sehingga konsumen percaya akan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
2. Dinamika Persepsi
Stimuli dapat dibedakan menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah stimuli
fisik (physical stimuli) yang datang dari lingkungan sekitar. Tipe kedua adalah
stimuli yang berasal dari dalam si individu itu sendiri, seperti harapan
(expectations), motivasi (motives), dan pembelajaran (learning) yang
didasarkan pada pengalaman sebelumnya (Schiffman, 2008).
Setiap persepsi manusia akan berbeda untuk realitas yang sama, hal ini
disebabkan karena ada perbedaan dalam perceptual selection, perceptual
organization,dan perceptual interpretation (Schiffman, 2008).
a) Perceptual Selection
Kapasitas otak manusia terbatas, sehingga tidak mungkin semua
stimuli tertampung. Secara alamiah, otak manusia menggerakan panca
indra untuk menyeleksi stimuli untuk diperhatikan. Stimuli yang terpilih
antara lain tergantung pada faktor personal yang meliputi :
19
(a) Pengalaman, orang cenderung memperhatikan stimuli yang berkaitan
dengan pengalamannya.
(b) Kebutuhan, orang cenderung memperhatikan stimuli yang
berhubungan dengan kebutuhan saat ini.
(c) Pertahanan diri, orang akan melihat apa yang ingin dilihat dan
melewatkan apa yang tidak ingin dilihat.
(d) Adaptasi, semakin konsumen beradaptasi terhadap suatu stimulus,
semakin kurang ia akan memperhatikan stimulus tersebut. Perhatian
konsumen lebih tinggi terhadap stimuli yang unik. Adaptasi terjadi
karena terbiasa terhadap sensasi tertentu, menjadi terakomodasi
terhadap arus tertentu dari rangsangan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi adaptasi, yang pada akhirnya adaptasi terhadap
stimulus tersebut akan membentuk persepsi seseorang yaitu :
(1) Intensitas
Intensitas merupakan keadaan (tingkat ukuran), kuat, hebatnya,
intensnya suatu stimuli pada suatu objek sehingga mempengaruhi
persepsi. Stimuli yang kurang intens, misalnya karena suara lemah
atau gambar kabur, cenderung terasa biasa (habituate) karena
dampak sensorisnya kurang.
20
(2) Durasi
Durasi adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk menayangkan
suatu stimuli. Stimuli yang membutuhkan waktu eksposurnya
lama, cenderung terasa biasa karena memerlukan perhatian ekstra
dari audiens.
(3) Diskriminasi
Kemampuan konsumen terhadap berbagai stimuli adalah basis
bagi strategi positioning yang mengupayakan pencapaian suatu
image yang unik dari suatu brand ke dalam ingatan (mind)
konsumen. Dalam hal ini sangat penting untuk mengusahakan
perbedaan. Para pemasar biasanya ingin konsumen membedakan
antar produk mereka dari produk pesaing. Jika diskriminasi
diinginkan, biasanya paling baik dicapai dengan melengkapi
produk dengan manfaat atau ciri yang unik. Begitu juga dengan
iklan, pemasar harus membuat iklan berbeda dari iklan yang lain.
(4) Eksposur
Adalah tingkat keseringan menampilkan dan memamerkan suatu
stimuli yang ditayangkan. Semakin sering stimuli ditayangkan,
semakin kecenderungan terasa biasa.
21
(5) Relevansi
Adalah keadaan, dimana stimuli memiliki hubungan atau kaitan
dengan objek yang ditayangkan. Stimuli yang tidak relevan atau
tidak penting cenderung menjadi biasa karena gagal menarik
perhatian. Relevan adalah seunik apapun sebuah iklan, tetapi harus
ada korelasi dengan brand.
b) Perceptual Organization
Manusia cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak
teratur. Contohnya adalah keadaan ekonomi. Sudah jelas keadaan
ekonomi tidak menentu, tetapi tetap saja setiap akhir tahun para ahli selalu
membuat prediksi untuk tahun selanjutnya. Demikian pula soal persepsi.
Stimuli yang datang dari lingkungan tidak diserap begitu saja. Setiap
orang melakukan pengorganisasian terhadap stimuli tersebut.
Adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam tiga bentuk,
yaitu hubungan figur dan latar belakang (figure and background
relationship), pengelompokan (grouping) dimana orang cenderung
melakukan pengelompokan terhadap stimuli yang diterima, sehingga
dapat membentuk kesan atau gambaran yang seragam untuk
mempermudah interprestasi, dan yang terakhir yaitu penyelesaian
(closure) dimana orang memiliki kecenderungan untuk
mengorganisasikan persepsi sehingga terbentuk gambaran yang lengkap.
22
c) Perceptual Interpretation
Interprestasi adalah proses memberikan arti kepada stimuli
sensoris. Interpretasi tergantung pada harapan bagaimana seharusnya
stimulus. Stimuli yang membingungkan terjadi karena sulit untuk
memberi arti karena stimuli tersebut tidak jelas dipandang, penjelasan
terlalu singkat, suasana berisik atau berfluktuatif terus-menerus. Pada saat
stimuli membingungkan cara seseorang dalam menginterpretasikanny
cenderung disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, minat dan lain-lain.
Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan
yang sama karena proses persepsi :
(1) Perhatian Selektif (Eksposur Selektif)
Orang pada umumnya dihadapkan pada jumlah rangsangan yang
sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat
diterima. Perhatian yang selektif berarti harus menarik perhatian
konsumen, dimana pesan yang disampaikan akan hilang bagi
kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk
tersebut. Kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan
yang mengelilingi konsumen pasar tersebut.
(2) Gangguan yang Selektif (Distorsi Selektif)
Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa
yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang
23
masuk dengan pandangannya. Distorsi Selektif menggambarkan
kecenderungan orang untuk meramu informasi dengan cara yang lebih
mendukung daripada menentang konsepsi yang telah dimilikinya.
Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan benak
konsumen dan bagaimana dampak serta interprestasi iklan dan produk
mereka.
(3) Mengingat Kembali yang Selektif (Retensi Selektif)
Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan
informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat
yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan
sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan
pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat
tentang pemilihan sebuah produk.
F. Proses Pembelian Konsumen
Perilaku konsumen, akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian konsumen. Proses pengambilan keputusan merupakan
pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari beberapa tahap. Ada beberapa
tahapan dalam proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu:
24
a) Menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen
Penganalisisan kebutuhan dan keinginan konsumen ini ditujukan terutama
untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum
terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut belum terpuaskan, maka
konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera
dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya serta kebutuhannya yang
sama-sama harus segera dipenuhi.
b) Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber
Pencarian informasi dapat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Penilaian
sumber-sumber pembelian yang diperoleh dari berbagai informasi
berkaiatan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk
membeli.
c) Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian
Tahap ini meliputi dua kegiatan, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan
menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan
tujuan pembeliannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu
mengidentifikasi alternatif-alternatif pembeliannya. Pengidentifikasian
alternatif pembelian tersebut tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-
sumber yang dimiliki (waktu, uang dan informasi) maupun risiko keliru
dalam pemilihan.
25
d) Keputusan pembelian
Keputusan untuk membeli dalam hal ini merupakan proses dalam pembelian
nyata. Konsumen harus mengambil keputusan untuk membeli atau tidak
membeli. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, maka konsumen
akan menghadapi serangkaian keputusan yang harus diambil, yang
menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan
cara pembayaran.
e) Perilaku sesudah pembelian
Ada kemunkinan bahwa pembeli tidak memiliki ketidaksesuaian sesudah ia
melakukan pembelian karena harganya terlalu mahal, atau mungkin karena
tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran konsumen sebelum tentang
produk tersebut.
G. Penelitian sebelumnya
Eva Dameria Sersana. 2007. Persepsi Konsumen Terhadap Iklan Pasta
Gigi Pepsodent di Televisi Ditinjau dari Faktor-faktor Intensitas, Durasi,
Diskriminasi, Eksposur dan Relevansi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi, khususnya iklan pasta gigi
pepsodent yang ditinjau dari intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan
relevansi. Maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah a)
Bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan pasta gigi pepsodent di televisi jika
26
ditinjau dari faktor intensitas? b) Bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan
pasta gigi pepsodent di televisi jika ditinjau dari faktor durasi? c) Bagaimana
persepsi konsumen terhadap iklan pasta gigi pepsodent di televisi jika ditinjau
dari faktor diskriminasi? d) Bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan pasta
gigi pepsodent di televisi jika ditinjau dari faktor eksposur? e) Bagaimana
persepsi konsumen terhadap iklan pasta gigi pepsodent di televisi jika ditinjau
dari faktor relevansi?
Populasi penelitian ini adalah responden yang pernah melihat dan
mendengar iklan pasta gigi Pepsodent di televisi di Kecamatan Kalasan dengan
sampel sebanyak 100 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk menguji hipotesis
penelitian maka analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana
dan berganda. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa a)
Konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap iklan pasta gigi Pepsodent jika
ditinjau dari faktor intnesitas. b) Konsumen memiliki persepsi yang cukup baik
terhadap iklan pasta gigi pepsodent jika ditinjau dari faktor durasi. c) Konsumen
memiliki persepsi yang baik terhadap iklan pasta gigi pepsodent jika ditinjau dari
faktor diskriminasi. d) Konsumen memiliki persepsi yang cukup baik terhadap
iklan pasta gigi pepsodent jika ditinjau dari faktor eksposur. e) Konsumen
memiliki persepsi yang baik terhadap iklan pasta gigi pepsodent jika ditinjau dari
faktor relevansi.
27
H. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka penulis menyusun
kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :
Gambar II.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Intensitas
Durasi
Diskriminasi
Relevansi
Eksposur
Niat Membeli Ulang
28
Keterangan :
Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan
relevansi secara simultan berpengaruh terhadap
niat membeli ulang.
Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan
relevansi secara parsial berpengaruh terhadap
niat membeli ulang.
I. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang belum tentu
benar atau belum tentu salah yang sifatnya sementara. Hipotesis berarti suatu
kesimpulan atau pendapat yang masih kurang dan harus dibuktikan.
Iklan memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan produk
kepada konsumen akan pentingnya suatu produk. Di samping itu iklan juga
memiliki fungsi-fungsi strategis dalam hal menciptakan produk differensiasi
terhadap produk-produk jenis lainnya. Iklan telah dipandang sebagai sumber
informasi hiburan dan media komunikasi bisnis yang efektif dan ampuh. Iklan
memiliki empat fungsi strategis yaitu : menginformasikan, mempengaruhi untuk
membeli, mengulang informasi, meyakinkan pembeli. Tujuan periklanan
ditentukan atau diambil dari kumpulan berbagai tujuan perusahaan dilihat dari
seluruh sudut pandang pemasaran perusahaan. Dalam pendekatan ini di dasarkan
29
pada dugaan bahwa sebelum membeli produk, pelanggan melewati tahapan-
tahapan variabel psikologis. Oleh karena itu tujuan periklanan haruslah
menggerakan tahapan-tahapan tersebut dalam hirarki tujuan periklanan, misalnya
menarik perhatian pelanggan, persepsi,meliputi perceptual selection (intensitas,
durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi) lalu perhatian yang lebih besar dan
minat membeli kemudian pembelian ulang.
Dalam hal ini diduga ada pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi,
eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang. Maka penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi berpengaruh secara
simultan terhadap niat membeli ulang.
H2 : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi berpengaruh secara
parsial terhadap niat membeli ulang.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar
(1997:29) studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai suatu objek
tertentu selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa
lalunya, dengan cukup mendalam dan menyeluruh.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus
I, Mrican, Yogyakarta tanpa memandang fakultas, angkatan dan jenis
kelamin
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang.
31
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2009 – Februari
2010
2. Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Kampus I,
Mrican, Yogyakarta
D. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau
segala sesuatu atau gejala yang akan diselidiki.
1. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang tidak
tergantung pada variabel lain.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, relevansi
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah niat membeli ulang.
320
E. Definisi Operasional
1. Intensitas adalah tingkat ukuran kuat, hebatnya, intensnya suatu stimuli
pada suatu objek sehingga mempengaruhi persepsi. Ketika intensitas
stimuli rendah maka stimuli tersebut menjadi biasa karena tidak memiliki
hasil yang signifikan dalam proses penyerapan stimuli. Misalkan cahaya
lampu yang redup atau suara musik yang terlalu lembut. Intensitas diukur
menggunakan item-item pernyataan seperti, iklan Shampo Rejoice yang
menggunakan warna-warna ceria dan segar, menampilkan slogan yang
berbunyi “Lurus Seperti habis creambath”, menyampaikan pesan iklan
yang tidak bertele-tele dan menggunakan model gadis yang sangat sesuai
dan menarik.
2. Durasi adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan
suatu stimuli yang berupa iklan. Iklan yang membutuhkan waktu yang
frekuensinya ( tingkat menampilkan) lama, akan direspon biasa karena
membutuhkan perhatian ekstra dari pemirsa. Durasi iklan diukur
menggunakan item-item pernyataan, seperti iklan Shampo Rejoice yang
durasinya sekitar 30 detik sehingga tidak begitu lama, tidak mengganggu
acara TV, dan dengan waktu sekitar 30 detik tersebut tidak menimbulkan
kebosanan.
33
3. Diskriminasi adalah usaha membedakan antar produk mereka dengan
produk pesaing. Dalam hal ini, iklan shampo Rejoice dengan produk lain
yang sejenis. Begitu juga dengan iklan, pemasar juga harus membuat iklan
berbeda dari iklan lain yang sejenis. Diskriminasi paling baik dicapai
dengan melengkapi produk dengan manfaat atau cirri yang unik.
Diskriminasi diukur dengan mengunakan item-item pernyataan seperti,
iklan shampo Rejoice lebih mudah dimengerti, menyampaikan pesan yang
lebih lengkap dan mudah diingat dibandingkan iklan shampoo merek lain.
4. Eksposur adalah tingkat keseringan menampilkan dan memamerkan suatu
stimuli yang ditayangkan. Semakin sering stimuli ditayangkan, semakin
tinggi kecenderungan terasa biasa tanpa makna. Eksposur di ukur dengan
menggunakan item-item pernyataan seperti, ketertarikan terhadap
beragamnya iklan shampoo Rejoice dan keseringan melihat iklan shampo
Rejoice setiap kali melihat TV, contohnya selalu melihat iklan shampo
Rejoice lebih dari tiga kali setiap kali melihat TV.
5. Relevansi adalah keadaan dimana stimuli memiliki hubungan atau kaitan
dengan objek yang ditayangkan. Stimuli yang tidak releven atau tidak
penting cenderung menjadi biasa karena gagal menarik perhatian dan
seunik apapun sebuah iklan tetap harus ada korelasi dengan brand.
Relevansi diukur dengan menggunakan item-item pernyataan seperti iklan
shampo Rejoice memberikan informasi mengenai keunggulan produk,
340
memberikan informasi mengenai bahan-bahan yang terkandung dalam
shampoo Rejoice dan menawarkan produk sesuai dengan yang dijanjikan
dalam iklan.
6. Pembelian Ulang adalah pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli
terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua
atau ketiga kalinya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini
relative mudah daripada pembelian pertama. Demikian pula informasi
yang dibutuhkan tidak perlu sebanyak pada situasi yang pertama (Swastha
dan Handoko,2000 :114). Pembelian ulang diukur dengan menggunakan
item-item pernyataan seperti konsumen tetap membeli shampo Rejoice
karena penyampaian iklan yang menggambarkan kesesuaian hasil yang
didapatkan setelah menggunakan shampo Rejoice, ketertarikan membeli
shampoo Rejoice daripada produk lain, keinginan membeli tanpa
memperhatikan harga dan shampo Rejoice memberikan informasi yang
sesuai dengan produknya.
35
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa
objek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian ( Kuncoro, 2003: 103 ).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Kampu I, Mrican yang pernah menggunakan dan melihat
iklan shampo Rejoice.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,1999:73). Jumlah sample yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sample dengan menggunakan purposive sampling,
artinya pengambilan sampel dilakukan dengan tujuan/memperhatikan syarat
tertentu. Syarat yang dimaksud adalah responden yang pernah menggunakan
dan melihat iklan shampo Rejoice.
36
H. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian adalah data primer. Data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu perseorangan, seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar,2000:130). Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
pada saat penelitian.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan
data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut (Umar, 2000:167).
Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan pernyataan dan
tanggapan mereka, kemudian kuesioner dikembalikan pada peneliti untuk
diubah menjadi bentuk angka menggunakan Skala Likert. Dalam hal ini
tingkat setuju atau tidak setuju atas berbagai pernyataan yang berhubungan
dengan variabel yang diteliti diberi skor berupa :
37
a. SS merupakan jawaban sangat setuju, diberi skor 5
b. S merupakan jawaban setuju, diberi skor 4
c. N merupakan jawaban netral, diberi skor 3
d. TS merupakan jawaban tidak setuju, diberi skor 2
e. STS merupakan jawaban sangat tidak setuju, diberi skor 1
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
rxy =
2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan:
rxy : Korelasi Product Moment
n : Jumlah sampel yang diuji
X : Skor total dari semua itm
Y : Skor faktor/skor dari setiap item
38
Kuesioner dikatakan valid bila r hitung ≥ r tabel, karena
dalam pengujian validitas jumlah responden yang digunakan 30
responden maka r tabelnya 0,361. Bila hasil pengujian menunjukkan
tidak valid maka kemungkinan kesalahan dalam membuat pernyataan
yang kurang mengarah ke topik skripsi atau kurangnya pernyataan,
sehingga perlu diperbaiki struktur pernyataan atau penambahan
pernyataan hingga pengujian itu valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menghitung reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang
digunakan sebagai berikut:
rtt =
t
x
vV
MM 1
1
Keterangan:
rtt : Reliabilitas instrumen
Vx : Variansi butir
Vt : Varians total
M : Jumlah butir
39
Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha > r kritis product
moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6.
Reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di
atas 0,8 adalah baik (Priyatno,2008:26).
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mencari pengaruh dari
variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang terhadap
shampo Rejoice. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan
pengaruhnya terhadap niat membeli ulang. Dengan persamaan regresi
berganda sebagai berikut (Djawarto, 1998:292-309) :
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5
Dimana :
Y = variabel dependen, niat membeli ulang
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien masing-masing variabel
40
X1 = nilai variabel intensitas
X2 = nilai variabel durasi
X3 = nilai variabel diskriminasi
X4 = nilai variabel eksposur
X5 = nilai variabel relevansi
2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat.
H0 : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y)
Ha : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, relevansi (X) secara
simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y)
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Menentukan persamaan regresi dengan menggunakan SPSS
b) Menentukan tingkat signifikansi () = 5%
c) Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau
rumus F hitung (Sugiyono,1999:190):
41
Dimana :
R2 : koefisien regresi ganda.
k : jumlah variabel independent.
n : jumlah sample.
d) Menentukan F tabel
Ftabel = ();df1(jumlah variabel-1);df2(n-k-1)
Dimana :
df = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
e) Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak dan Ha diterima bila F hitung ≥ F tabel
H0 diterima dan Ha ditolak bila F hitung < F tabel
f) Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima (Ha ditolak) maka intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara simultan
tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Jika H0 ditolak (Ha diterima) maka intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara simultan
berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
42
3. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independent (X) dan variabel dependen (Y). Apakah variabel X secara
parsial berpengaruh terhadap variabel Y.
H0: Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Ha: Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara
parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a). Menentukan tingkat signifikansi () = 5%
b). Menetukan t hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus
t hitung (Sugiyono, 1999:194) :
Rumus :
Dimana:
b1 : nilai koefisien regresi.
B1 : nilai koefisien regresi untuk populasi.
Sb1 : kesalahan baku koefisien regresi.
43
c). Menentukan t table
Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi).
Dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 (n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah variabel independent).
d). Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila, t hitung < t tabel artinya tidak ada
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho ditolak bila, t hitung > t tabel artinya ada pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
e). Menarik Kesimpulan
Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada
variabel dependent. Bila t hitung < t tabel, maka Ho
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
44
L. Asumsi Klasik
1. Kenormalan
Asumsi linear normal klasik mengasumsikan bahwa tiap iu
didistribusiakn secara normal dengan
Rata-rata : 0iuE
Varians : 22 iuE
0:cov , jiji uuEuu i ≠ j
Asumsi ini secara ringkas bisa dinyatakan sebagai
iu ~ 2,0 N
Di mana ~ berarti “didistribusikan sebagai”dan di mana N berarti
“distribusi normal,”unsur dalam tanda kurung menyatakan dua parameter
distribusi normal, yaitu, rata-rata dan varians.
Dengan asumsi kenormalan, penaksiran OLS 0̂ , 1̂ , dan
2̂ mempunyai sifat-sifat statistik berikut :
a). penaksiran tidak bias.
b). penaksiran tadi mempunyai varians minimum. Digabungkan dengan 1,
ini berarti penaksiran tadi tak bias dengan varians yang minimum, atau
penaksiran yang efisien.
45
c). konsisten yaitu dengan meningkatnya ukuran sample secara tak
terbatas, penaksiran mengarah ke (converage) nilai populasi yang
sebenarnya.
d). 0̂ didistribusikan secara normal dengan
0̂ ~ 200 , N
e). 1̂ didistribusikan secara normal dengan
1̂ ~ 211 , N
f). 22 /ˆ2 N didistribusikan secara distribusi 2x (chi-kuadrat)
dengan derajat kebebasan (df) N-2
g). 10ˆ,ˆ didistribusikan secara bebas dari 2̂
h). 0 dan 1 mempunyai varians minimum dalam seluruh kelas
penaksiran tak bias, baik linier maupun bukan
Butir penting untuk dicatat adalah bahwa asumsi kenormalan
memungkinkan kita untuk memperoleh distribusi probabilitas dari 0̂
(normal), 1̂ (normal), dan 2̂ (chi-kuadrat)
2. Multicollinierity.
Multicollinierity digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Bila variabel-
variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut
multikolinieritas sempurna.
46
Bila tidak terjadi multicollinierity maka konsekuensi yang akan
diperoleh adalah:
a) Koefisien regresi dari variabel bebas (X) tidak bisa diestimasi.
b) Rentang dari tingkat keyakinan menjadi semakin lebar, sehingga
probabilitas menerima hipotesa pada hal hipotesa itu salah semakin
besar.
c) Jika koefisien determinasi tinggi, tetapi tidak ada atau hanya sedikit
sekali koefisien regresi yang signufikan, maka variabel bebas tersebut
berpengaruh terhadap y.
Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya
kolinieritas ganda antar variabel bebas, yaitu:
a) Dengan melihat besarnya koefisien determinasi.
b) Dengan melihat koefisien korelasi sederhana antar variabel
c) Dengan melihat koefisien korelasi parsial.
d) Dengan melakukan regresi atau membuat regresi terhadap variabel
bebas.
Untuk mengatasi adanya kolinieritas ganda yang dilakukan adalah:
a) Menggabungkan data time series dengan data cross section yang
disebut dengan pooling data.
b) Membuang atau menghilangkan salah stu atau lebih variabel bebas.
c) Transformasi variabel.
47
d) Mencari informasi sebelumnya mengenai variabel yang berkolinieritas
ganda.
e) Dengan menambah data baru.
3. Otokorelasi.
Otokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi di antara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series data)
atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu
atau cross-sectional data). Dalam model regresi klasik mensyaratkan tidak
ada otokorelasi antara ie dan je . Jika terjadi otokorelasi maka
konsekuensinya adalah estimator masih tidak efisien dan varian kesalahan
penggangu menjadi underestimate yang pada akhirnya penggunaan uji t
dan F tidak lagi bisa digunakan.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendeteksi adanya
otokorelasi adalah:
a) Dengan metode grafik.
b) Uji Durbin Watson, dengan rumus:
n
t
n
ttt
e
eed
1
2
2
21 )(
48
Untuk mengatasi adanya otokorelasi dilakukan dengan jalan
melakukan regres atas te sebagai variabel terikat dan c sebagai variabel
bebas dengan tidak memasukan intersep sehingga diperoleh persamaan
regresi ttt uree .
4. Heteroskedostisitas.
Asumsi lain yang penting dari model regresi linier klasik adalah
kesalahan pengganggu mempunyai varian sama untuk semua pengamatan.
Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka sekalipun sampel diperbesar standar
error tidak lagi minimum. Sehingga estimasi OLS tidak lagi efisien dan
kita akan membuat kesimpulan yang tidak tepat.
Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan
membuat grafik dari residu yang dikuratkan sebagai sumbu tegak dan
variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara yang kedua dengan uji park
dalam bentuk:
vi
Bii exss 22
Cara yang ketiga adalah dengan uji korelasi rank Spearman,
dengan rumus sebagai berikut:
161 2
2
nnd
r is
Cara termudah untuk mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan
mentransformasi persamaan regresi kedalam bentuk logaritma.
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum PT. Procter&Gamble
PT. Procter&Gamble (P&G) yang didirikan William Procter dan James
Gamble, merupakan perusahaan Internasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini
didirikan tahun 1837 dan masuk ke Indonesia pada tahun 1989, Pocter&Gamble
(P&G) sangat menojol dalam kualitas produk. Sekitar dua miliar sehari, berbagai
P&G mampu menyentuh kehidupan manusia diseluruh dunia (Kios online,2008).
Awalnya perusahaan ini memproduksi sabun dan lilin
Tonggak sejarah P&G adalah produk sabun yang diberinama Ivory. Sabun
Ivory diciptakan secara kebetulan ketika seorang pekerja mencampurkan udara
secara berlebihan yang menyebabkan sabun tersebut dapat terapung. Awalnya,
sabun ini akan diberi nama Procter and Gamble’s White Soap. Ide nama ini
digantikan oleh sebuah inspirasi dari gereja, yakni perkataan dalam mazmur 45:8:
“Ivory”. Setelah itu, sabun Ivory dipromosikan dengan iklan cetak sebagai aspek
pemasaran yang paling unggul dan paling mahal. Promosi ini juga didukung
sejumlah inisiatif pemasaran, yakni sample, pameran secara berklan, iklan di jalan
serta poster.
Selain Ivory, produk lain yang dikenal adalah sabun Tide. Tide merupakan
merek yang sangat disegani. Saat itu, Tide tidak hanya merupakan produk baru,
50
tetapi juga jenis produk baru, yang tidak memakai kimia sabun melainkan struktur
sintetik. Pada awal ditemukan, produk ini disebut sebagai produk X. Para desainer
serta pemasar yang memberikan nama Tide dan memulai menyusun identitas
merek untuk mengkristalkan kualitas produk dalam imajinasi yang populer.
Setelah melalui sejumlah riset, strategi pemasaran yang awal berpusat pada
konsep Washday Miracle.
PT. Procter&Gamble (P&G) Indonesia terletak di tanah seluas 64.655 meter
persegi di bekasi. Perusahaan menggunakan jaringan distributor dan pedagang
eceran diseluruh Indonesia. P&G Indonesia bergerak dalam memproduksi obat-
obatan, kosmetik, makanan, deterjen dan alat-alat kecantikan. Produk-produk
P&G seperti dibawah ini :
1. Oil of Ulan (Oil of Ulan untuk kulit normal, Oil of Ulan untuk kulit sensitif).
2. Rejoice Shampoo 2-in-1 series (Rejoice 2-in-1 untuk melembutkan rambut,
Rejoice 2-in-1 shampo anti ketombe).
3. Clearasil untuk penyembuhan jerawat yang efektif (Clearasil BP Plus,
Clearasil formula anti jerawat).
4. Pantene Pro-v Shampo, Pantene Shampo anti ketombe.
5. Vicks pelega tenggorokan.
6. Whisper pembalut kesehatan dan pembersih wanita.
7. obat batuk Formula 44 (pelega batuk Formula 44, Formula 44 untuk anak-
anak, Formula 44 untuk orang dewasa).
51
B. Gambaran Umum Shampo Rejoice
Shampo Rejoice didasarkan pada 'mikro-silikon', pengondisian yang
membuat rambut halus dan mudah untuk disisir. Rejoice merupakan Shampo no 1
terbesar di asia (China, Jepang, Singapura, Thailand, Filipina, Hongkong,
Indonesia, Malaysia, Vietnam, dll). Shampo Rejoice merupakan shampo pertama
di dunia yang menawarkan shampo sekaligus kondisioner yang diluncurkan pada
1987, dan pada tahun 1995, rejoice dianugerahi medali emas untuk teknologi oleh
mantan Presiden AS, Bill Clinton untuk terobosan teknologi inovatif dari
Shampo+ conditioner, formula yang dirancang khusus untuk membuat rambut
lebih lembut dan halus. Rejoice cukup ringan untuk penggunaan sehari-hari dan
memiliki keharuman bunga-bunga segar yang wangi daun hairpleasantly selama
beberapa jam setelah digunakan.
Mengingat keragaman konsumen asia dan beragam kebutuhan rambut, P
& G telah meluncurkan rejoice dalam tiga varian yang unik:
1. Rich:
Diformulasikan secara khusus dengan kondisi yang lebih tinggi untuk
membuat rambut ekstra halus dan luar biasa mudah untuk menyisir.
cocok untuk mereka yang memiliki rambut kering
2. Silky clean:
Diformulasikan secara khusus untuk rambut yang sering diminyaki.
Terbukti lembut, efektif membersihkan minyak dan kotoran dari
52
rambut dan kemudian membuat rambut lebih halus. Cocok bagi
mereka yang menggunakan minyak rambut atau rambut yang secara
alami berminyak atau lengket.
3. Complete:
Diformulasikan secara khusus sebagai sebuah shampo 3-in-1 yang
melawan ketombe, dan menjadikan rambut lembut selembut sutra
yang berbau harum sepanjang hari. Cocok untuk seluruh keluarga.
Di Indonesia, produk ini tersedia di seluruh lini penjualan sektor modern
maupun tradisional termasuk pasar, supermarket serta hypermarket. Shampo
Rejoice tersedia dalam berbagai kemasan botol 200ml dan 100ml, serta kemasan
sachet 5ml. Slogan “Lurus seperti habis creambath” mencerminkan pesan produk
ini sebagai produk yang menawarkan “kelembutan dan keindahan alami pada
rambut”. Shampo Rejoice telah diluncurkan di 85 negara, dan rata-rata 1,000
botol shampo rejoice dibeli per menit di seluruh dunia. Pada tahun 2002-2003,
Rejoice mencapai penjualan global US $ 500 juta per tahun.
53
Gambar IV.1
Beberapa Produk Shampo Rejoice
54
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis
kuantitaif data penelitian. Dalam penelitian identitas responden meliputi jenis
kelamin, umur, jurusan dan angkatan, pendapatan perbulan, lama menggunakan
shampo rejoice dan bentuk shampo rejoice yang digunakan. Pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik purposive sampling yang artinya pengambilan sampel
hanya untuk mahasiswa yang pernah menggunakan dan menyaksikan iklan Shampo
Rejoice. Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (uji Validitas dan uji Reliabilitas
instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F dan uji t.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi Intensitas (X1), Durasi
(X2), Diskriminasi (X3), Eksposur (X4), Relevansi (X5), dan variabel terikat yaitu Niat
membeli Ulang (Y). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 12.0 for Windows
dan Microsoft Office Excel ‘2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r tabel.
Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas.
55
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
Responden terdiri dari laki-laki dan perempuan, ditunjukkan dalam tabel di
bawah ini :
Tabel V.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 43 43% Perempuan 57 57% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Tabel V.1 menunjukkan jumlah responden Laki-laki lebih
sedikit, responden laki–laki sebesar 43 orang atau sekitar 43%, dan responden
perempuan sebesar 57 atau sekitar 57%.
2. Umur Responden
Dalam penelitian ini usia responden terbagi dalam tabel di bawah ini
Tabel V.2 Umur Responden
Usia Jumlah Persentase 17 tahun – 20 tahun 30 30% 21 tahun – 24 tahun 67 67% Lebih dari 24 tahun 3 3% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan Tabel V.2 di atas, dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 67 (67%) responden,
yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 30 (30%) responden,
dan lebih dari 24 tahun yaitu 3 (3%) responden.
56
3. Progam Studi Responden
Responden yang digunakan sebagai sampel berasal dari mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta. Hasil analisis data
berdasarkan Jurusan dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah Persentase Manjemen 34 34% Akuntansi 16 16% Sastra Inggris 19 19% Sastra Indonesia 2 2% PBI 8 8% PBSID 11 11% P.Akuntansi 4 4% P.Ekonomi 2 2% BK 4 4% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Tabel V.3 menunjukkan jumlah responden yang berasal dari
Manajemen sebanyak 34 (34%) responden, Akuntansi sebanyak 16 (16%)
responden, Sastra Inggris sebanyak 19 (19%) responden, Sastra Indonesia
sebanyak 2 (2%) responden, PBI sebanyak 8 (8%) responden, PBSID
sebanyak 11 (11%) responden, Pendidikan Akuntansi sebanyak 4 (4%)
responden, Pendidikan Ekonomi sebanyak 2 (2%) responden, dan BK
sebanyak 4 (4%) responden.
57
4. Angkatan Responden
Dalam penelitian ini angkatan responden dikelompokkan menjadi lima
kelompok angkatan, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah Persentase 2008 5 5% 2007 32 32% 2006 31 31% 2005 29 29% Sebelum 2005 3 3% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Berdasarkan Tabel V.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh mahasiswa angkatan 2007 yaitu 32 (32%) responden, disusul
oleh angkatan 2006 yaitu 31 (31%) responden, angkatan 2005 yaitu 29 (29%)
responden, angkatan 2008 yaitu 5 (5%) responden, dan angkatan sebelum
2005 yaitu 3 (3%) responden.
5. Pendapatan Perbulan Responden
Berdasarkan pendapatan perbulan, responden dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan perbulan Jumlah Persentase < Rp 300.000 10 10% Rp 300.000-Rp 400.000 35 35% Rp 400.000-Rp 500.000 33 33% > Rp 500.000 22 22% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
58
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar
Rp.300.000 – Rp 400.000, yaitu 35 (35%) responden, yang disusul oleh
kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar Rp 400.000 – Rp 500.000
yaitu 33 (33%) responden, berikutnya kelompok pendapatan > Rp 500.000
yaitu 22 (22%) responden, dan kelompok < Rp 300.000 yaitu 10 (10%).
6. Lama Menggunakan Shampo Rejoice
Berdasarkan Lama Menggunakan Shampo Rejoice, responden dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
V.6 berikut ini:
Tabel V.6 Berdasarkan Lama Menggunakan Shampo Rejoice
Lama Menggunakan Shanpo Rejoice
Jumlah Persentase
< 3 Bulan 30 30% 3-6 Bulan 41 41% > 6 Bulan 29 29% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010. Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
lama menggunakan shampo Rejoice, responden didominasi oleh kelompok
yang menggunakan shampo Rejoice selama 3-6 bulan, yaitu 41 (41%)
responden, disusul kelompok yang menggunakan shampo Rejoice selama
kurang dari 3 bulan, yaitu 30 (30%) responden, dan kelompok yang
menggunakan shampo Rejoice lebih dari 6 bulan, yaitu 29 (29%).
59
7. Bentuk Shampo Rejoice yang Digunakan
Berdasarkan Bentuk Shampo Rejoice yang digunakan, responden
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada
Tabel V.7 berikut ini
Tabel V.7 Berdasarkan Bentuk Shampo Rejoice yang Digunakan Shampo Rejoice yang
Digunakan Jumlah Persentase
Botol 58 58% Sachet 32 32% Botol dan Sachet 10 10% Total 100 100%
Dari table V. 7 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan, Kemasan
Shampo Rejoice yang digunakan, responden didominasi oleh kelompok
yang menggunakan shampo Rejoice kemasan botol sebanyak 58 (58%)
responden, disusul responden yang menggunakan shampo Rejoice kemasan
sachet, yaitu 32 (32%) responden, dan responden yang menggunakan
shampo Rejoice kemasan botol dan sachet sebanyak 10 (10%) responden.
60
B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan teknik Product
Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu skala
dengan skor total skala tersebut. Suatu instrument dikatakan valid apabila
nilai r item-total > nilai r tabel. Nilai r tabel untuk jumlah 30 responden, dengan taraf
signifikansi 5% adalah 0,361. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan untuk
kriteria validitas item-item kuesioner. Jadi untuk dapat dinyatakan valid,
koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,361.
61
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel R item-
total r table Status
Intensitas (X1) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6
0,792 0,531 0,636 0,641 0,558 0,451
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Durasi (X2) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
0,611 0,766 0,658 0,507
0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid
Diskriminasi (X3) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6
0,636 0,786 0,557 0,742 0,509 0,429
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Eksposur (X4) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
0,676 0,547 0,774 0,741
0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid
Relevansi (X5) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3
0,590 0,786 0,738
0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid
Niat Membeli Ulang (Y) Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
0,602 0,662 0,650 0,609 0,638
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid
62
Dari tabel di atas (data primer yang diolah) dapat disimpulkan bahwa
semua item-item instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item
yang memiliki nilai r item-total yang lebih besar dari r tabel. Dengan demikian
kuesioner dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05,
artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r
kritis product moment (Priyatno,2008). Setelah diuji validitasnya maka item-
item yang tidak valid dihilangkan dan item yang valid dimasukkan ke dalam
uji Reliabilitas. Jadi yang akan dihitung ada 28 item, karena semua item valid
dan bisa digunakan.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel berikut ini.
63
Tabel V.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach Alpha item keterangan Intensitas 0,650 6 Reliabel Durasi 0,486 4 Reliabel Diskriminasi 0,665 6 Reliabel Eksposur 0,605 4 Reliabel Relevansi 0,504 3 Reliabel Niat Membeli Ulang 0,621 5 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah.
Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha semuanya lebih besar dari
rtabel = 0,361. Ini menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai reliabilitas
yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel. Menurut Sekaran (dalam
Priyatno, 2008: 26), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan
0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
64
C. Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik adalah
persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak terjadi
Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal, dan
tidak terjadi Autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini
akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi.
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Collinerity Statistics Variabel
Tolerance VIF Intensitas X1 0,898 1,114 Durasi X2 0,888 1,126 Diskriminasi X3 0,786 1.272 Eksposur X4 0,823 1.215 Relevansi X5 0,842 1.187
Sumber : Data primer diolah, 2010
Dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) kita bisa mendeteksi
masalah multikolinieritas dalam sebuah model regresi berganda, Menurut
Santoso (dalam Priyatno, 2008, 39) jika nilai VIF melebihi angka 5 maka
dikatakan ada multikolinieritas. Dengan melihat hasil perhitungan VIF pada
variabel Intensitas sebesar 1,114, VIF pada Durasi sebesar 1,126, VIF pada
Diskriminasi sebesar 1,272, VIF pada Eksposur sebesar 1,215, VIF pada
65
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stan
dard
ized
Res
idua
l
Dependent Variable: niat membeli ulang
Scatterplot
Relevansi sebesar 1,187. Maka berdasarkan pendapat Santoso dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel karena nilai VIF
lebih kecil dari 5.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot) menggunakan SPSS
12.0 didapatkan titik-titik menyebar di bawah dan di atas, dan tidak
mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya pada model regresi tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
Gambar V.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
66
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
Freq
uenc
y
Mean = 1.3E-16Std. Dev. = 0.974N = 100
Dependent Variable: niat membeli ulang
Histogram
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 12.0 diperoleh grafik
histogram yang menunjukkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti
berdistribusi normal. Demikian juga dengan melihat normal probability plot
menunjukkan data berdistribusi normal karena garis (titik-titik) mengikuti
garis diagonal. Jadi data variabel bebas dari variabel terikat berdistribusi
normal.
Gambar V.2
Hasil Uji Normalitas Histogram
67
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: niat membeli ulang
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar V.3 Hasil Uji Normalitas Probability Plot
4. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model Durbin-Watson 1 1.651
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
68
Dari hasil pengolahan data mengunakan SPSS 12.0 di atas didapat nilai DW
sebesar 1,651. Sedangkan dari tabel DW dengan nilai alpha 5% dan n = 100
serta k = 5, maka diperoleh nilai dL = 1,57 dan dU = 1,78. Karena nilai DW
(1,651) berada pada daerah antara dL dan dU, maka tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti (berada di daerah keragu-raguan).
D. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 12 diperoleh hasil sebagai
berikut:
Table V.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) -5.151 4.900 -1.051 .296 intensitas .209 .127 .154 1.644 .103 Durasi .316 .146 .204 2.160 .033 diskriminasi .042 .132 .032 .317 .752 eksposur .390 .175 .218 2.222 .029 relevansi .511 .172 .288 2.974 .004
a Dependent Variable: niat membeli ulang Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh persamaan:
Y = -5,151 + 0,209 X1 + 0,316 X2 + 0,042 X3 + 0,390 X4 + 0, 511 X5.
69
Konstanta sebesar -5,151 mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh
variabel X1, X2,X3,X4 dan X5 dalam arti masing-masing dianggap nol, maka
Y bernilai sebesar -5,151.
2. Koefisien Determinasi.
Tabel V.13 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .509(a) .259 .219 2.919 a Predictors: (Constant), relevansi, eksposur, durasi, intensitas, diskriminasi b Dependent Variable: niat membeli ulang
Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008:81) bahwa untuk regresi dengan lebih
dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien
determinasi. Dari hasil analisis regresi linier berganda lima variabel bebas
diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,219. Besaran Adjusted R Square ini
menunjukkan bahwa 0,219 atau sekitar 21,9% perubahan-perubahan pada Y
yaitu niat membeli ulang dapat dijelaskan oleh kelima variabel bebas yaitu
intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi.
70
3. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Tabel V.14 Hasil Uji F
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 279.859 5 55.972 6.567 .000(a) Residual 801.141 94 8.523 Total 1081.000 99
a Predictors: (Constant), relevansi, eksposur, durasi, intensitas, diskriminasi b Dependent Variable: niat membeli ulang
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) kelima variabel
X1, X2, X3, X4 dan X5 dengan uji F menghasilkan nilai Fhitung = 6,567. Hal ini
menunjukkan angka yang lebih besar dari pada angka Ftabel (Fhitung > Ftabel)
dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df1: 6-1= 5 dan df 2: 100-
5 -1=94 ) yang bernilai 2,311 (Fhitung > Ftabel = 6,567 > 2,311). Hasil ini
menunjukkan bahwa kelima variabel bebas (Intensitas, durasi, diskriminasi,
eksposur dan relevansi) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat Y (Niat Membeli Ulang).
71
4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Tabel V.15 Hasil Uji t
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) -5.151 4.900 -1.051 .296 intensitas .209 .127 .154 1.644 .103 Durasi .316 .146 .204 2.160 .033 diskriminasi .042 .132 .032 .317 .752 eksposur .390 .175 .218 2.222 .029 relevansi .511 .172 .288 2.974 .004
a Dependent Variable: niat membeli ulang
Hasil uji t variabel Intensitas (X1) menunjukkan nilai t hitung sebesar
1.644. Karena nilai t tabel sebesar 1.985 , t hitung < t tabel (1.644 < 1.985 ), Maka
Intensitas (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai Y.
Hasil uji t variabel Durasi (X2) menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.160.
Karena nilai t tabel sebesar 1.985 , t hitung > t tabel (2.160 > 1.985 ),
Maka Durasi (X2) secara parsial berpengaruh terhadap nilai Y.
Hasil uji t variabel Diskriminasi (X3) menunjukkan nilai t hitung sebesar
0.317. Karena nilai t tabel sebesar 1.985 , t hitung < t tabel (0.317 < 1.985 ), maka
Diskriminasi (X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai Y.
Hasil uji t variabel Eksposur (X4) menunjukkan nilai t hitung sebesar
2.222. Karena nilai t tabel sebesar 1.985 , t hitung > t tabel (2.222 > 1.985 ), maka
Eksposur (X4) secara parsial berpengaruh terhadap nilai Y.
72
Hasil uji t variabel Relevansi (X5) menunjukkan nilai t hitung sebesar
2.974. Karena nilai t tabel sebesar 1.985 , t hitung > t tabel (2.974 > 1.985 ), maka
Relevansi (X5) secara parsial berpengaruh terhadap nilai Y.
E. Pembahasan
Hasil dari analisis regresi linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = -5,151 + 0,209 X1 + 0,316 X2 + 0,042 X3 + 0,390 X4 + 0, 511 X5. Dari
persamaan ini diketahui koefisien X1 (Intensitas) positif maka semakin menarik
dan sesuai model, slogan, background dan setting yang digunakan, pesan iklan
tidak bertele-tele maka konsumen semakin berminat. Diketahui koefisien X2
(Durasi) positif maka semakin tidak mengganggu acara TV, tidak menimbulkan
kebosanan maka konsumen semakin berminat. Diketahui X3 (Diskriminasi)
positif maka semakin mudah diingat, unik dan berbeda suatu iklan maka
konsumen semakin berminat. Diketahui X4 (Eksposur) bernilai positif maka
semakin menarik dan beragam suatu iklan serta tidak terlalu sering ditayangkan
di TV maka konsumen semakin berminat. Diketahui pula X5 (Relevansi) bernilai
positif maka semakin jujur dan lengkap suatu iklan dalam menyampaikan
informasi maka konsumen semakin berminat.
Intensitas (X1), durasi (X2), diskriminasi (X3), Eksposur (X4) dan relevansi
(X5) secara simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y). Dari hasil
perhitungan uji F diperoleh nilai Fhitung > F tabel , di mana nilai Fhitung (6,567) > F
tabel (2,311). Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Kondisi
73
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Kelima variabel bebas secara parsial tidak semuanya berpengaruh terhadap
variabel terikat. Variabel bebas yang pertama adalah Intensitas (X1), Hasil uji t
variabel Intensitas menunjukkan nilai t hitung sebesar 1.644. Karena nilai t tabel
sebesar 1.985 , t hitung < t tabel (1.644 < 1.985 ), maka intensitas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Niat Membeli ulang. Jadi bisa diartikan bahwa intensitas
berupa background, setting, model, slogan yang digunakan kurang maksimal
menimbulkan niat membeli ulang.
Variabel bebas yang kedua adalah durasi (X2), Hasil uji t variabel durasi
menunjukan nilai t hitung sebesar 2.160. Karena nilai t tabel sebesar 1.985, t hitung > t
tabel (2.160 > 1.985), maka durasi secara parsial berpengaruh terhadap Niat
Membeli Ulang. Jadi bisa diartikan bahwa durasi iklan yang tidak lama,
sepanjang 30 detik, lebih maksimal dalam menimbulkan niat membeli ulang.
Variabel bebas yang ketiga adalah diskriminasi (X3), Hasil uji t variabel
diskriminasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.317. Karena nilai t tabel sebesar
1.985 , t hitung < t tabel (0.317 < 1.985 ), maka diskriminasi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Niat Membeli ulang. Jadi dapat diartikan bahwa keunikan
iklan dan ciri khas iklan yang membedakan dengan iklan shampo merek lain
kurang maksimal menimbulkan niat membeli ulang.
74
Variabel bebas yang keempat adalah eksposur (X4), Hasil uji t variabel
eksposur menunjukan nilai t hitung sebesar 2.222. Karena nilai t tabel sebesar 1.985, t
hitung > t tabel (2.222 > 1.985), maka eksposur secara parsial berpengaruh terhadap
Niat Membeli Ulang. Jadi dapat diartikan bahwa tingkat keseringan menampilkan
iklan di televisi dapat menimbulkan niat membeli ulang.
Variabel bebas yang kelima adalah relevansi (X5), Hasil uji t variabel
relevansi menunjukan nilai t hitung sebesar 2.974. Karena nilai t tabel sebesar 1.985,
t hitung > t tabel (2.974 > 1.985), maka relevansi secara parsial berpengaruh terhadap
Niat Membeli Ulang.. Jadi dapat diartikan bahwa kejujuran dan kelengkapan
iklan dalam menyampaikan informasi dapat menimbulkan niat membeli ulang.
75
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan pembahasan analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan
: Y = -5,151 + 0,209 X1 + 0,316 X2 + 0,042 X3 + 0,390 X4 + 0, 511 X5
konstanta -5,151 menunjukkan bahwa jika variabel X1, X2, X3, X4 dan X5
masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar -5,151.
2. Karena hasil penelitian menunjukkan koefisien regresi X3, variabel
diskriminasi, paling kecil yaitu 0,042, maka perusahaan perlu meninjau
kembali apakah keunikan, keberagaman dan jalan cerita iklan yang
disampaikan telah tepat dan dapat dicerna dengan baik oleh kosumen.
3. Hasil pengujian pengaruh simultan variabel X1, X2, X3, X4, X5 dengan uji F
menghasilkan F hitung > F tabel (6,567 > 2,311). Maka kelima variabel bebas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
76
4. Hasil uji t kelima variabel bebas, tidak semuanya berpengaruh secara parsial
(individual) terhadap niat membeli ulang. Variabel intensitas dan diskriminasi
memiliki nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel). Maka
variabel intensitas dan diskriminasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
niat membeli ulang. Sedangkan variable durasi, eksposur dan relevansi
menunjukan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel). Maka
variabel durasi, eksposur dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap
niat membeli ulang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan
penulis :
1. Intensitas:
Produsen harus lebih memperhatikan kualitas iklan seperti bintang iklan, jalan
cerita dan setting menjadi lebih menarik sehingga lebih maksimal dalam
menimbulkan niat membeli ulang.
2. Durasi:
Mempertahankan durasi iklan sepanjang 30 detik, agar iklan tidak terlalu
membosankan dan bertele-tele. Sehingga menarik perhatian konsumen.
77
3. Diskriminasi:
Produsen meningkatkan keunikan iklan dan mempertahankan ciri khas iklan
yang membedakan iklan shampo rejoice dengan iklan merek shampo lain
sehingga konsumen menjadi tertarik. (ciri khas rejoice :menyisir rambut
dengan tangan, ini membeuktikan dengan rejoice rambut menjadi lembut dan
mudah diatur).
4. Eksposur:
mempertahankan eksposur iklan, agar tidak terlalu sering ditayangkan
sehingga tidak menimbulkan kebosanan. Misalnya : penayangan iklan shampo
rejoice dalam 1 hari sebanyak 3 kali.
5. Relevansi:
Mempertahankan kejujuran iklan dan menambah informasi tentang produk
didalam iklan sehingga konsumen menjadi paham dan lebih tertarik.
C. Keterbatsan
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Di samping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
78
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
79
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W. Orville C.Walker and Jean Claude Larrace. (alih bahasa Imam Hermawan).2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dan Orientasi Global. Edisi kedua. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Djawarto.P.S. & Pangestu Subagyo.1998. Statistik Induktif. Edisi Cetakan Ke
Empat. Yogyakarta: BPFE.
Dameria, Eva S.2007. “Persepsi Konsumen terhadap Iklan Pasta Gigi”, Jurnal
Bisnis dan Akuntansi.Volume 1/1, 133-167.
Fandy, tjiptono.2002. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta: Andi
Ofset.
Kotler, Philip.1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prehallindo.
……………...2003. Manajemen Pemasaran Jilid 2. (alih bahasa Benyamin Molan). Jakarta: PT.Indeks Gramedia.
Kotler, Philip & A.B. Susanto.2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad.2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga. Peter, J. Paul & Olson, Jerry C.1999. Consumer Behavior : Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 2. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Schiffman, Leon & L. Kanuk.2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh.
Jakarta : PT. Indeks.
Sugiyono.1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
80
Sunarto.2003. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta : AMUS.
Swastha, Basu & Handoko.2000. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.
Umar, Husein.1997. Metode Penelitian Aplikasi dan Pemasaran. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Umum. …………….2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja
Grafindo Persada.
………………2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
(www.id.wikipedia.org/wiki/universitas_sanata_dharma) (www.PG.com) (www.usd.ac.id) (www.SWA.com)
81
LAMPIRAN 1
Hal : Kuesioner Penelitian Lamp : 1 berkas Kepada Yth. di Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta Dengan hormat, Bersama ini saya : Nama : Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul “ PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG.”
Dalam penyusunan skripsi ini saya mohon Saudara untuk memberi tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini guna memperoleh data yang dibutuhkan.
Semua tanggapan yang Saudara berikan akan saya pergunakan untuk kepentingan penulisan skripsi dan akan saya jaga kerahasiaannya. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk membantu dengan cara memberi tanggapan pada kuesioner ini dengan keadaan yang sebenarnya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara yang telah meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini.
Hormat saya,
Al. Bramantyo Wibisono
82
KUESIONER
I. Karakteristik Responden
Isilah titik-titik atau berilah tanda centang (√) untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini :
Jenis Kelamin
Umur Jurusan/angkatan
Pendapatan perbulan ( ) < Rp 300.000
( ) Rp 300.000 - Rp 400.000 ( ) Rp 400.000 - Rp 500.000 ( ) > Rp 500.000
Anda menggunakan Shampo Rejoice selama
( ) < 3 bulan ( ) 3 – 6 bulan ( ) > 6 bulan
Bentuk Shampo Rejoice yang anda gunakan
( ) Botol ( ) Sachet
II. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda centang (√) pada salah satu tanggapan yang menurut Anda sesuai dengan kenyataan yang Anda alami setelah Anda menggunakan “Shampo Rejoice” dengan kriteria sebagai berikut : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
83
1. Iklan Shampo Rejoice menimbulkan keinginan untuk membeli produk. SS S N TS STS
2. Iklan Shampo Rejoice menggunakan Background dan setting yang menarik.
SS S N TS STS
3. Anda tertarik dengan iklan Shampo Rejoice yang menggunakan warna-warna
ceria dan segar. SS S N TS STS
4. Penyampaian pesan iklan Shampo Rejoice tidak bertele-tele.
SS S N TS STS
5. Iklan Shampo Rejoice yang menampilkan slogan”lurus seperti habis creambath“ mudah
diingat dan menarik. SS S N TS STS
6. Iklan Shampo Rejoice yang menggunakan model gadis sangat sesuai dan
menarik. SS S N TS STS
7. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak menimbulkan kebosanan sehingga
menarik bagi Anda. SS S N TS STS
8. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak lama sehingga menarik bagi Anda.
SS S N TS STS
9. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak mengganggu acara TV sehingga
menarik bagi Anda. SS S N TS STS
10. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice menarik bagi Anda.
SS S N TS STS
84
11. Iklan Shampo Rejoice berbeda dengan iklan Shampo merek lain. SS S N TS STS
12. Iklan Shampo Rejoice lebih mudah dimengerti dibanding iklan Shampo merek
lain. SS S N TS STS
13. Iklan Shampo Rejoice menyampaikan pesan yang mudah dipahami dan mudah
diingat dibanding iklan Shampo merek lain. SS S N TS STS
14. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi yang lebih lengkap dibanding iklan
Shampo merek lain. SS S N TS STS
15. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi yang jujur dibanding iklan Shampo
merek lain. SS S N TS STS
16. Iklan Shampo Rejoice mudah diingat dibanding iklan Shampo merek lain.
SS S N TS STS
17. Anda sering melihat iklan Shampo Rejoice setiapkali Anda melihat TV.
SS S N TS STS
18. Anda tertarik dengan beragamnya jenis iklan Shampo Rejoice yang ada.
SS S N TS STS
19. Rata-rata Anda menonton iklan Shampo Rejoice tiga kali perhari bahkan lebih.
SS S N TS STS
20. Iklan Shampo Rejoice selalu menarik untuk diikuti dan menimbulkan rasa
penasaran. SS S N TS STS
85
21. Iklan Shampo Rejoice menggambarkan kesesuaian hasil yang Anda dapatkan setelah anda menggunakan Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
22. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi mengenai keunggulan produk.
SS S N TS STS
23. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi mengenai bahan-bahan yang
terkandung didalam Shampo Rejoice, membuat Anda yakin terhadap produk ini. SS S N TS STS
24. Secara rutin Anda melakukan pembelian Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
25. Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice walaupun terdapat Shampo
merek lain dengan kualitas dan harga yang sama atau lebih murah. SS S N TS STS
26. Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice walaupun ada promosi merek
Shampo lain yang lebih menjanjikan. SS S N TS STS
27. Di waktu yang akan datang, Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
28. Selain menggunakan Shampo Rejoice, Anda juga menggunakan Shampo merek
lain. SS S N TS STS
86
LAMPIRAN 2
Validitas dan Relibilitas Intensitas (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total_X1 X1.1 Pearson Correlation 1 .194 .761(**) .223 .435(*) .165 .792(**) Sig. (2-tailed) . .304 .000 .237 .016 .384 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X1.2 Pearson Correlation .194 1 .040 .569(**) .170 -.020 .531(**) Sig. (2-tailed) .304 . .835 .001 .368 .917 .003 N 30 30 30 30 30 30 30 X1.3 Pearson Correlation .761(**) .040 1 .272 .074 .185 .636(**) Sig. (2-tailed) .000 .835 . .145 .698 .327 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X1.4 Pearson Correlation .223 .569(**) .272 1 .063 .323 .641(**) Sig. (2-tailed) .237 .001 .145 . .741 .081 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X1.5 Pearson Correlation .435(*) .170 .074 .063 1 .094 .558(**) Sig. (2-tailed) .016 .368 .698 .741 . .621 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 X1.6 Pearson Correlation .165 -.020 .185 .323 .094 1 .451(*) Sig. (2-tailed) .384 .917 .327 .081 .621 . .012 N 30 30 30 30 30 30 30 Total_X1
Pearson Correlation .792(**) .531(**) .636(**) .641(**) .558(**) .451(*) 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .001 .012 . N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 6
87
Validitas dan Relibilitas Durasi (X2)
Correlations X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total_X2
Pearson Correlation 1 .438(*) .268 -.105 .611(**)
Sig. (2-tailed) . .016 .152 .581 .000
X2.1
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .438(*) 1 .359 .200 .766(**)
Sig. (2-tailed) .016 . .051 .289 .000
X2.2
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .268 .359 1 .079 .658(**)
Sig. (2-tailed) .152 .051 . .678 .000
X2.3
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation -.105 .200 .079 1 .507(**)
Sig. (2-tailed) .581 .289 .678 . .004
X2.4
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .611(**) .766(**) .658(**) .507(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .
Total_X2
N 30 30 30 30 30 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.486 4
88
Validitas dan Relibilitas Diskriminasi (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total_X3 X3.1 Pearson Correlation 1 .684(**) .058 .448(*) .021 .044 .636(**) Sig. (2-tailed) . .000 .762 .013 .912 .816 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X3.2 Pearson Correlation .684(**) 1 .147 .719(**) .151 .113 .786(**) Sig. (2-tailed) .000 . .437 .000 .426 .551 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X3.3 Pearson Correlation .058 .147 1 .173 .386(*) .153 .557(**) Sig. (2-tailed) .762 .437 . .362 .035 .420 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 X3.4 Pearson Correlation .448(*) .719(**) .173 1 .159 .250 .742(**) Sig. (2-tailed) .013 .000 .362 . .400 .182 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 X3.5 Pearson Correlation .021 .151 .386(*) .159 1 .237 .509(**) Sig. (2-tailed) .912 .426 .035 .400 . .208 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 X3.6 Pearson Correlation .044 .113 .153 .250 .237 1 .429(*) Sig. (2-tailed) .816 .551 .420 .182 .208 . .018 N 30 30 30 30 30 30 30 Total_X3 Pearson Correlation .636(**) .786(**) .557(**) .742(**) .509(**) .429(*) 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .004 .018 . N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.665 6
89
Validitas dan Relibilitas Eksposur (X4)
Correlations X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 Total_X4
Pearson Correlation 1 .009 .542(**) .222 .676(**)
Sig. (2-tailed) . .962 .002 .237 .000
X4.1
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .009 1 .114 .362(*) .547(**)
Sig. (2-tailed) .962 . .550 .050 .002
X4.2
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .542(**) .114 1 .510(**) .774(**)
Sig. (2-tailed) .002 .550 . .004 .000
X4.3
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .222 .362(*) .510(**) 1 .741(**)
Sig. (2-tailed) .237 .050 .004 . .000
X4.4
N 30 30 30 30 30 Pearson Correlation .676(**) .547(**) .774(**) .741(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .
Total_X4
N 30 30 30 30 30 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.605 4
90
Validitas dan Relibilitas Relevansi (X5)
Correlations
X5.1 X5.2 X5.3 Total_X5 Pearson Correlation 1 .212 .112 .590(**)
Sig. (2-tailed) . .261 .554 .001
X5.1
N 30 30 30 30 Pearson Correlation .212 1 .416(*) .786(**)
Sig. (2-tailed) .261 . .022 .000
X5.2
N 30 30 30 30 Pearson Correlation .112 .416(*) 1 .738(**)
Sig. (2-tailed) .554 .022 . .000
X5.3
N 30 30 30 30 Pearson Correlation .590(**) .786(**) .738(**) 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .
Total_X5
N 30 30 30 30 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.504 3
91
Validitas dan Relibilitas Niat Membeli Ulang (Y)
Correlations Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Total_Y Y.1 Pearson Correlation 1 .527(**) .141 .099 .243 .602(**) Sig. (2-tailed) . .003 .458 .604 .197 .000 N 30 30 30 30 30 30 Y.2 Pearson Correlation .527(**) 1 .207 .242 .217 .662(**) Sig. (2-tailed) .003 . .272 .197 .249 .000 N 30 30 30 30 30 30 Y.3 Pearson Correlation .141 .207 1 .330 .261 .650(**) Sig. (2-tailed) .458 .272 . .075 .164 .000 N 30 30 30 30 30 30 Y.4 Pearson Correlation .099 .242 .330 1 .249 .609(**) Sig. (2-tailed) .604 .197 .075 . .185 .000 N 30 30 30 30 30 30 Y.5 Pearson Correlation .243 .217 .261 .249 1 .638(**) Sig. (2-tailed) .197 .249 .164 .185 . .000 N 30 30 30 30 30 30 Total_Y Pearson Correlation .602(**) .662(**) .650(**) .609(**) .638(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 . N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.621 5
92
Hasil Perhitungan Regresi
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 relevansi, eksposur,
durasi, intensitas,
diskriminasi(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: niat membeli ualang
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .509(a) .259 .219 2.919 1.651 a Predictors: (Constant), relevansi, eksposur, durasi, intensitas, diskriminasi b Dependent Variable: niat membeli ualang
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 279.859 5 55.972 6.567 .000(a) Residual 801.141 94 8.523 Total 1081.000 99
a Predictors: (Constant), relevansi, eksposur, durasi, intensitas, diskriminasi b Dependent Variable: niat membeli ualang
93
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 (Constant) -5.151 4.900 -1.051 .296 intensitas .209 .127 .154 1.644 .103 .898 1.114 durasi .316 .146 .204 2.160 .033 .888 1.126 diskriminasi .042 .132 .032 .317 .752 .786 1.272 eksposur .390 .175 .218 2.222 .029 .823 1.215 relevansi .511 .172 .288 2.974 .004 .842 1.187 a Dependent Variable: niat membeli ualang
94
LAMPIRAN 3
No Angkatan Jurusan Umur Jenis
Kelamin Pendapatan perbulan Lama penggunaan
Bentuk Shampo Rejoice yang digunakan
1 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 2 2005 Sastra Inggris 24 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 3 2007 Manajemen 20 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 4 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 5 2007 Manajemen 19 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 6 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 7 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 8 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 9 2007 Akuntansi 20 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 10 2006 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 11 2005 Manajemen 23 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Botol 12 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 13 2006 Akuntansi 22 Perempuan < Rp 300.000 3-6 Bulan Botol 14 2007 PBSID 21 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 15 2007 PBSID 21 Perempuan < Rp 300.000 3-6 Bulan Botol 16 2006 Manajemen 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 17 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 18 2005 Manajemen 23 Laki-laki > Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet
19 2005 Sastra Indonesia 24 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
20 2005 Manajemen 24 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 21 2007 PBI 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 22 2007 Manajemen 21 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 23 2007 Manajemen 21 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 24 2008 PBSID 19 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 25 2007 PBI 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 26 2007 PBI 19 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 27 2006 Manajemen 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 28 2006 BK 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 29 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 30 2005 Manajemen 23 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 31 2005 Manajemen 24 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 32 2004 Manajemen 25 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 33 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 34 2006 PBSID 22 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 35 2004 Sastra Inggris 25 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 36 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 37 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 38 2005 Akuntansi 24 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 39 2004 Akuntansi 25 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
IDENTITAS RESPONDEN
95
40 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 41 2005 Manajemen 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 42 2005 Akuntansi 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 43 2006 P.Akuntansi 22 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 44 2007 BK 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 45 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol
46 2008 Pendidikan Ekonomi 19 Laki-laki > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet
47 2007 PBSID 20 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 48 2007 PBSID 20 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 49 2007 PBSID 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 50 2007 PBSID 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 51 2006 PAK 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 52 2006 PBI 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 53 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 54 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet 55 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 56 2006 PBSID 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 57 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 58 2006 Sastra Inggris 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 59 2007 BK 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 60 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 61 2007 Manajemen 20 Laki-laki > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 62 2007 Manajemen 20 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet 63 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 64 2006 Sastra Inggris 23 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 65 2005 Manajemen 24 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
66 2008 Pendidikan Ekonomi 19 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol
67 2006 Sastra Inggris 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 68 2007 Manajemen 19 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 69 2007 PBI 20 Perempuan > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 70 2008 BK 18 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 71 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 72 2007 Sastra Inggris 20 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 73 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 74 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 75 2005 Manajemen 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet 76 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 77 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 78 2006 P.Akuntansi 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet 79 2006 P.Akuntansi 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 80 2008 Manajemen 18 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 81 2007 Manajemen 20 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 82 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol
96
83 2007 Akuntansi 20 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 84 2006 Akuntansi 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 85 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 86 2007 PBSID 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet
87 2006 Sastra Indonesia 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol
88 2005 Akuntansi 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 89 2007 Manajemen 21 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 90 2006 Akuntansi 21 Laki-laki < Rp 300.000 3-6 Bulan Sachet 91 2006 Akuntansi 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 92 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 93 2005 Manajemen 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 94 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 95 2006 PBI 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 96 2006 PBI 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 97 2006 PBI 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 98 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 99 2005 PBSID 24 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol
100 2007 P.Akuntansi 19 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
97
LAMPIRAN 4
Tabulasi Jawaban 100 Responden
XI dan X2
No X1,1 X1,2 X1,3 X1,4 X1,5 X1,6 Total
X1 No X2,1 X2,2 X2,3 X2,4 Total
X2 1 2 2 3 2 1 4 14 1 4 4 3 4 15 2 4 4 4 4 4 3 23 2 3 4 3 4 14 3 2 4 3 4 1 3 17 3 3 3 5 3 14 4 4 5 3 4 4 4 24 4 4 5 5 4 18 5 2 4 3 4 3 4 20 5 3 3 4 4 14 6 3 3 3 4 4 5 22 6 4 4 4 4 16 7 4 3 4 4 3 5 23 7 4 4 4 3 15 8 4 5 4 5 4 4 26 8 5 4 5 3 17 9 3 3 3 4 4 5 22 9 4 4 4 4 16 10 4 4 4 3 5 5 25 10 4 4 3 3 14 11 3 3 3 3 3 3 18 11 4 4 3 2 13 12 5 4 4 4 4 4 25 12 3 3 4 2 12 13 2 4 2 4 5 4 21 13 3 2 3 4 12 14 4 4 4 3 4 4 23 14 4 4 4 4 16 15 3 4 3 4 3 4 21 15 4 4 4 3 15 16 3 4 3 4 3 5 22 16 3 3 3 4 13 17 5 4 5 5 3 5 27 17 3 4 4 3 14 18 4 4 4 4 4 4 24 18 3 3 4 4 14 19 4 5 3 4 4 5 25 19 4 3 3 3 13 20 4 3 4 3 3 5 22 20 3 2 3 3 11 21 3 4 3 4 4 3 21 21 3 4 4 4 15 22 5 4 5 4 4 4 26 22 4 3 3 2 12 23 5 4 5 4 4 4 26 23 4 4 4 4 16 24 3 4 3 4 4 5 23 24 3 3 3 2 11 25 3 2 4 3 4 4 20 25 5 4 4 2 15 26 3 3 3 2 4 3 18 26 3 4 2 4 13 27 3 5 3 3 3 3 20 27 4 4 4 4 16 28 2 5 4 5 2 5 23 28 5 4 4 5 18 29 3 4 3 3 4 4 21 29 2 4 4 4 14 30 4 4 4 4 4 4 24 30 3 3 3 4 13 31 4 5 5 5 4 4 27 31 3 3 4 4 14 32 4 3 4 4 3 4 22 32 3 4 3 3 13 33 5 3 4 3 4 4 23 33 4 4 4 4 16 34 4 3 5 4 4 4 24 34 4 4 3 4 15 35 3 3 4 5 4 2 21 35 4 4 3 4 15 36 4 4 4 5 4 4 25 36 4 3 3 4 14 37 4 5 5 5 4 4 27 37 4 3 4 3 14 38 4 3 5 4 4 4 24 38 5 4 3 4 16
98
39 4 5 3 3 4 4 23 39 4 4 4 4 16 40 3 4 4 4 4 5 24 40 3 3 4 4 14 41 4 3 4 3 4 4 22 41 3 4 3 4 14 42 3 3 4 4 4 3 21 42 3 3 4 3 13 43 3 4 3 3 4 4 21 43 4 4 3 4 15 44 4 4 4 4 4 4 24 44 4 3 3 4 14 45 4 4 3 4 4 4 23 45 4 3 1 4 12 46 4 4 3 5 5 4 25 46 4 4 4 4 16 47 4 3 3 4 3 4 21 47 4 5 5 5 19 48 4 3 4 3 4 5 23 48 4 4 2 4 14 49 5 4 3 4 4 3 23 49 4 3 3 3 13 50 4 4 4 4 4 5 25 50 4 4 4 4 16 51 3 3 4 4 4 4 22 51 3 3 3 4 13 52 3 4 3 4 4 5 23 52 3 2 2 4 11 53 3 3 4 3 4 4 21 53 5 5 5 4 19 54 4 4 3 4 4 5 24 54 3 4 4 4 15 55 4 3 3 4 4 5 23 55 5 5 4 3 17 56 4 3 3 4 4 5 23 56 5 5 5 4 19 57 4 4 4 4 4 4 24 57 5 5 5 4 19 58 4 5 5 5 4 4 27 58 3 4 4 4 15 59 4 4 3 4 3 4 22 59 3 4 4 4 15 60 4 5 3 3 4 4 23 60 4 4 5 3 16 61 4 4 4 4 4 5 25 61 4 4 5 4 17 62 3 3 4 4 4 4 22 62 4 4 5 5 18 63 4 3 4 4 4 4 23 63 4 3 2 4 13 64 4 4 4 5 3 4 24 64 4 4 3 4 15 65 4 4 4 5 4 5 26 65 2 2 4 2 10 66 4 4 5 3 5 5 26 66 3 3 4 4 14 67 4 4 5 4 4 2 23 67 4 4 4 4 16 68 4 4 5 5 4 3 25 68 4 3 3 2 12 69 4 3 2 4 2 4 19 69 4 3 4 4 15 70 4 4 3 4 4 4 23 70 4 4 3 3 14 71 2 2 4 2 4 4 18 71 3 3 4 3 13 72 3 3 4 4 2 5 21 72 3 3 3 3 12 73 4 4 4 4 4 4 24 73 3 3 3 3 12 74 4 3 3 2 3 5 20 74 4 4 3 4 15 75 4 3 4 4 3 5 23 75 3 3 3 4 13 76 4 4 3 3 3 5 22 76 2 1 2 2 7 77 3 3 4 3 3 3 19 77 4 4 2 4 14 78 3 3 3 4 4 5 22 78 3 4 3 4 14 79 3 3 3 3 3 4 19 79 3 3 3 3 12 80 4 4 3 4 3 5 23 80 3 3 3 3 12 81 3 3 3 4 3 5 21 81 3 3 3 3 12 82 2 1 2 2 4 5 16 82 4 3 3 3 13
99
83 4 4 3 4 3 5 23 83 4 3 3 4 14 84 3 4 3 4 3 4 21 84 4 4 2 3 13 85 3 3 3 3 4 5 21 85 2 2 3 3 10 86 3 3 3 3 4 4 20 86 3 3 4 4 14 87 3 3 3 3 4 4 20 87 3 3 3 4 13 88 4 3 3 3 4 4 21 88 4 4 3 4 15 89 4 3 3 4 4 5 23 89 3 4 4 4 15 90 3 3 3 3 4 5 21 90 3 3 4 4 14 91 3 4 2 3 3 4 19 91 3 3 3 4 13 92 4 4 2 3 3 4 20 92 4 2 3 3 12 93 4 3 3 3 3 4 20 93 4 2 3 3 12 94 3 4 3 4 3 5 22 94 3 3 3 3 12 95 4 4 5 4 4 4 25 95 4 3 4 3 14 96 4 5 2 5 3 5 24 96 5 4 3 4 16 97 4 5 5 3 3 4 24 97 4 4 4 4 16 98 5 3 4 5 3 5 25 98 4 3 3 2 12 99 4 4 4 4 4 4 24 99 4 3 4 4 15
100 3 4 5 5 4 3 24 100 5 5 5 4 19 TOTAL 2247 TOTAL 1423
100
X3 dan X4
No X3,1 X3,2 X3,3 X3,4 X3,5 X3,6 Total
X3 No X4,1 X4,2 X4,3 X4,4 Total
X4 1 4 5 5 5 4 4 27 1 4 3 4 4 15 2 4 4 4 4 2 3 21 2 5 3 5 4 17 3 3 3 4 4 4 4 22 3 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 4 4 25 4 4 4 5 5 18 5 3 3 4 3 3 4 20 5 4 5 5 5 19 6 3 3 3 3 4 2 18 6 4 3 5 4 16 7 3 3 3 3 3 4 19 7 2 4 3 4 13 8 3 3 4 4 4 4 22 8 5 3 5 5 18 9 3 4 3 3 4 4 21 9 4 3 4 4 15
10 4 4 3 4 4 3 22 10 4 4 3 4 15 11 4 4 4 4 4 4 24 11 3 4 4 3 14 12 5 4 3 4 4 4 24 12 3 4 5 5 17 13 4 3 4 3 4 4 22 13 5 3 5 4 17 14 3 3 4 4 4 4 22 14 4 4 4 3 15 15 4 4 4 4 4 4 24 15 4 4 5 5 18 16 5 4 3 4 3 4 23 16 5 5 5 4 19 17 4 3 3 3 3 3 19 17 2 2 4 3 11 18 4 4 4 4 4 4 24 18 2 4 3 3 12 19 4 4 5 4 4 4 25 19 4 4 4 4 16 20 3 3 3 3 4 4 20 20 4 3 4 4 15 21 4 4 3 4 3 3 21 21 4 3 4 4 15 22 3 3 3 4 3 4 20 22 5 3 4 3 15 23 2 2 3 3 3 4 17 23 4 3 5 4 16 24 4 4 2 4 3 4 21 24 3 3 4 5 15 25 3 3 4 3 3 3 19 25 4 4 4 5 17 26 4 5 2 5 3 4 23 26 4 5 5 5 19 27 4 5 4 4 4 4 25 27 4 3 5 4 16 28 4 4 4 4 4 4 24 28 4 5 5 5 19 29 3 3 3 4 4 4 21 29 3 4 4 4 15 30 4 3 3 3 3 4 20 30 4 3 4 4 15 31 4 2 4 4 4 4 22 31 4 2 4 3 13 32 4 5 4 4 4 3 24 32 4 4 5 5 18 33 4 2 4 3 2 4 19 33 4 3 4 4 15 34 4 5 4 4 4 5 26 34 4 4 5 4 17 35 3 4 1 4 2 5 19 35 2 3 4 4 13 36 4 4 5 4 4 4 25 36 3 4 4 4 15 37 4 4 4 5 4 4 25 37 3 4 5 5 17 38 4 4 4 4 2 2 20 38 4 4 3 4 15 39 5 5 4 4 4 4 26 39 4 5 5 4 18 40 3 3 2 4 2 5 19 40 4 2 4 5 15 41 4 4 4 4 3 4 23 41 4 4 4 3 15
101
42 2 5 4 4 3 2 20 42 4 4 2 4 14 43 4 4 4 4 2 4 22 43 4 2 4 4 14 44 4 3 4 4 2 4 21 44 3 3 4 3 13 45 4 3 4 4 4 4 23 45 3 4 4 4 15 46 2 4 5 4 4 4 23 46 4 4 2 4 14 47 5 2 4 3 2 4 20 47 4 2 4 4 14 48 4 3 4 4 4 4 23 48 3 4 4 4 15 49 3 3 4 4 4 2 20 49 4 4 5 2 15 50 5 4 4 4 4 4 25 50 4 2 4 4 14 51 4 3 5 3 4 2 21 51 3 4 4 2 13 52 4 4 4 4 3 4 23 52 4 4 4 3 15 53 4 4 4 3 2 3 20 53 5 4 4 3 16 54 4 4 4 2 3 4 21 54 4 4 3 3 14 55 3 4 4 2 2 3 18 55 4 3 3 4 14 56 4 4 4 2 2 4 20 56 5 4 4 3 16 57 4 2 4 3 3 4 20 57 4 4 4 3 15 58 3 4 4 3 3 3 20 58 4 3 3 5 15 59 3 4 4 2 4 4 21 59 4 4 4 5 17 60 3 3 3 3 3 5 20 60 5 5 5 3 18 61 4 4 3 3 3 4 21 61 4 2 4 3 13 62 4 2 3 4 3 2 18 62 5 4 5 3 17 63 4 3 5 3 3 4 22 63 5 3 5 3 16 64 4 4 4 4 4 4 24 64 4 4 4 3 15 65 2 3 4 2 4 3 18 65 2 4 4 3 13 66 5 5 5 5 2 5 27 66 2 5 3 3 13 67 3 2 4 2 4 3 18 67 3 4 3 4 14 68 5 3 3 4 1 4 20 68 4 3 3 4 14 69 4 3 4 2 3 4 20 69 4 3 3 4 14 70 2 3 4 4 3 4 20 70 4 4 4 3 15 71 4 4 4 4 5 5 26 71 5 5 5 5 20 72 5 5 5 5 4 4 28 72 4 4 4 4 16 73 4 4 4 4 5 5 26 73 4 4 4 4 16 74 5 5 5 5 4 5 29 74 5 5 5 5 20 75 5 3 4 3 3 5 23 75 5 3 4 4 16 76 4 4 4 4 4 5 25 76 5 4 5 4 18 77 4 2 4 4 3 3 20 77 3 4 4 3 14 78 4 4 2 2 4 4 20 78 3 4 2 4 13 79 4 5 3 3 3 4 22 79 4 3 4 2 13 80 3 4 4 4 2 2 19 80 3 4 2 4 13 81 4 4 2 3 3 3 19 81 3 4 3 2 12 82 4 4 4 4 4 4 24 82 3 4 3 2 12 83 3 5 2 3 2 4 19 83 4 4 3 4 15 84 4 3 3 4 4 3 21 84 4 4 3 3 14 85 3 4 4 4 4 4 23 85 4 4 3 4 15 86 3 2 4 4 4 4 21 86 4 4 4 4 16
102
87 4 4 4 4 4 4 24 87 4 4 3 3 14 88 2 4 2 3 4 4 19 88 3 4 3 3 13 89 4 4 3 3 3 3 20 89 4 4 4 3 15 90 4 3 4 3 4 3 21 90 4 4 2 4 14 91 2 4 4 4 4 4 22 91 4 4 4 2 14 92 4 4 3 4 3 4 22 92 3 4 3 3 13 93 2 4 3 4 4 4 21 93 3 4 4 4 15 94 4 4 4 4 3 3 22 94 4 4 4 2 14 95 4 2 4 2 4 2 18 95 3 3 3 4 13 96 2 4 4 2 4 4 20 96 3 3 4 4 14 97 3 4 3 3 3 3 19 97 4 4 4 3 15 98 4 4 4 3 3 4 22 98 4 4 5 2 15 99 4 4 4 4 4 4 24 99 4 4 3 3 14 100 4 4 4 3 3 3 21 100 4 4 4 3 15
TOTAL 2172 TOTAL 1515
103
X5 dan Y
No X5,1 X5,2 X5,3 Total
X5 No Y,1 Y,2 Y,3 Y,4 Y,5 Total
Y 1 3 4 4 11 1 2 3 3 4 3 15 2 4 4 4 12 2 3 3 2 4 4 16 3 2 3 3 8 3 3 3 5 3 3 17 4 4 4 3 11 4 3 2 4 3 3 15 5 3 4 4 11 5 4 4 5 5 4 22 6 3 3 3 9 6 4 3 2 4 2 15 7 4 5 4 13 7 3 3 3 4 4 17 8 4 3 3 10 8 3 3 3 3 4 16 9 3 3 3 9 9 3 3 3 3 3 15 10 4 4 3 11 10 2 4 4 4 2 16 11 4 3 3 10 11 3 4 3 3 3 16 12 4 4 3 11 12 3 3 4 3 4 17 13 4 4 4 12 13 4 3 4 3 2 16 14 4 4 2 10 14 4 4 4 3 4 19 15 4 4 4 12 15 4 3 5 4 4 20 16 3 2 3 8 16 4 5 4 5 4 22 17 4 4 3 11 17 4 4 5 5 4 22 18 4 4 4 12 18 3 3 3 4 3 16 19 4 3 3 10 19 3 3 3 3 3 15 20 3 3 2 8 20 2 3 4 3 3 15 21 3 4 4 11 21 2 2 4 4 4 16 22 4 4 4 12 22 2 2 4 5 4 17 23 5 3 4 12 23 3 3 4 3 5 18 24 4 4 3 11 24 3 3 3 4 4 17 25 4 3 4 11 25 4 4 3 3 4 18 26 4 2 2 8 26 3 4 4 4 4 19 27 4 3 3 10 27 3 4 5 4 4 20 28 3 3 4 10 28 4 4 5 5 5 23 29 4 3 4 11 29 4 4 3 3 5 19 30 4 4 4 12 30 3 3 3 3 3 15 31 4 3 4 11 31 3 3 3 3 3 15 32 3 4 3 10 32 4 4 4 4 2 18 33 4 2 2 8 33 4 3 2 4 4 17 34 3 2 3 8 34 3 3 3 4 4 17 35 3 3 4 10 35 3 4 4 3 3 17 36 4 2 4 10 36 3 4 2 3 3 15 37 3 3 3 9 37 4 4 4 4 3 19 38 4 4 4 12 38 4 3 3 3 3 16 39 3 3 3 9 39 3 4 3 3 4 17 40 3 3 4 10 40 3 3 4 3 4 17
104
41 3 3 3 9 41 3 3 4 3 3 16 42 4 3 4 11 42 4 3 2 4 2 15 43 4 3 4 11 43 3 3 3 4 3 16 44 4 3 3 10 44 3 3 4 4 5 19 45 5 4 5 14 45 2 4 3 3 3 15 46 3 3 3 9 46 2 5 5 5 5 22 47 4 2 1 7 47 3 3 3 4 3 16 48 3 4 3 10 48 3 3 5 3 4 18 49 4 4 4 12 49 4 4 4 2 3 17 50 4 3 3 10 50 4 3 3 4 3 17 51 3 3 3 9 51 3 3 3 4 2 15 52 3 3 3 9 52 2 5 5 5 2 19 53 3 5 4 12 53 3 3 4 3 4 17 54 4 4 4 12 54 4 2 3 5 4 18 55 4 4 3 11 55 3 4 4 5 4 20 56 3 3 4 10 56 3 2 4 5 4 18 57 3 5 5 13 57 5 4 4 5 3 21 58 4 4 3 11 58 5 4 4 5 3 21 59 4 4 3 11 59 4 4 3 3 4 18 60 4 4 4 12 60 4 4 3 5 4 20 61 4 4 4 12 61 3 2 4 4 4 17 62 4 3 4 11 62 3 4 2 3 3 15 63 3 4 3 10 63 3 3 2 3 3 14 64 3 3 4 10 64 2 1 2 2 2 9 65 4 3 4 11 65 2 2 1 2 2 9 66 4 3 3 10 66 3 3 3 3 3 15 67 5 4 4 13 67 3 3 2 2 2 12 68 3 3 3 9 68 4 4 4 4 4 20 69 2 3 3 8 69 3 3 3 3 3 15 70 1 3 4 8 70 2 3 1 3 3 12 71 3 3 2 8 71 2 3 2 2 3 12 72 3 4 2 9 72 2 2 2 3 3 12 73 1 1 1 3 73 3 2 3 3 2 13 74 2 3 3 8 74 3 3 2 3 3 14 75 3 2 2 7 75 2 1 1 3 4 11 76 3 3 3 9 76 3 3 3 3 2 14 77 2 3 4 9 77 2 3 3 4 2 14 78 1 3 3 7 78 1 1 1 1 1 5 79 1 2 2 5 79 3 3 2 3 3 14 80 2 3 3 8 80 2 2 3 2 2 11 81 3 3 2 8 81 3 2 3 3 3 14 82 2 3 2 7 82 2 2 2 3 4 13 83 3 2 2 7 83 1 1 1 3 3 9 84 2 3 3 8 84 2 2 1 2 2 9
105
85 4 3 2 9 85 3 2 2 3 3 13 86 3 2 3 8 86 2 3 3 3 2 13 87 3 3 2 8 87 2 3 2 3 2 12 88 3 3 3 9 88 3 2 3 2 2 12 89 2 3 3 8 89 3 2 2 3 3 13 90 4 4 3 11 90 2 2 4 3 2 13 91 3 3 3 9 91 2 2 3 2 3 12 92 2 2 2 6 92 2 2 3 3 2 12 93 4 4 4 12 93 3 3 3 3 3 15 94 3 3 3 9 94 3 4 2 3 3 15 95 3 3 3 9 95 4 4 4 4 3 19 96 4 4 4 12 96 4 3 3 3 3 16 97 3 3 3 9 97 3 3 2 2 2 12 98 3 3 3 9 98 4 4 4 4 4 20 99 4 4 4 12 99 3 4 4 5 4 20
100 3 4 4 11 100 3 4 4 5 4 20 TOTAL 983 TOTAL 1590
106